Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 menjadi tahun yang cukup menantang bagi industri asuransi umum masih. Kondisi ini rupanya ikut berpengaruh bagi kinerja perusahaan reasurnasi pelat merah PT Reasuransi Indonesia Utama atau lebih dikenal dengan sebutan Indonesia Re.
Dengan kondisi usaha asuransi umum yang loyo, Direktur Utama Indonesia Re Frans Sahusilawane mengaku capaian bisnis perusahaannya hingga kuartal ketiga 2017 belum sesuai harapan.
Biasanya, kata dia, capaian premi sampai triwulan ketiga sudah setara 60% dari target tahunan. "Namun kami masih sedikit di bawah 60%," kata dia belum lama ini.
Sayangnya ia belum bisa menyebutkan angka pastinya. Namun sepanjang 2017 sendiri, perseroan memasang target premi di angka Rp 6 triliun. Jumlah tersebut menurut dia lebih tinggi 20% dari realisasi tahun lalu.
Capaian premi yang masih di bawah ekspentasi ini, menurut dia tak lepas dari kondisi bisnis asuransi umum yang masih cukup berat. Lesu bisnis dari ceding company, tentunya berdampak pada perolehan premi yang bisa masuk ke kantong perusahaan.
Di sisi lain, lini bisnis reasuransi umum sendiri masih menjadi andalan Indonesia Re dengan kontribusi sekitar 75%. Sementara sisanya dari segmen reasuransi jiwa.
Meski begitu, toh ia mengaku masih optimis bisa menggenapkan target premi sampai penghujung tahun nanti. Diantranya dengan kondisi bisnis asuransi umum yang bisanya lebih bergairah pada periode tiga bulan terakhir saban tahun.
"Yang pasti kami juga harus bekerja lebih keras lagi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
