kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Indonesia Timur, primadona baru bagi perbankan


Senin, 29 April 2013 / 09:36 WIB
Indonesia Timur, primadona baru bagi perbankan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Daerah penyebaran kredit perbankan saat ini memiliki tren pertumbuhan tinggi di daerah timur. Bahkan, kredit di Kawasan Timur Indonesia (KTI) tersebut tercatat naik lebih tinggi dibanding rata-rata nasional.

Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI) kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan kredit KTI memiliki rasio kredit terhadap simpanan atau Loan to Deposit Ratio (LDR) yang lebih tinggi dibanding rata-rata nasional. LDR pada Indonesia bagian timur mencapai 86,3%. Sedangkan secara keseluruhan Indonesia berada di bawahnya yakni 85,3%.

Pertumbuhan ini pun dialami oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI). Pada kuartal pertama 2013, pembiayaannya di Indonesia bagian timur mengalami peningkatan 34,2%. “Ini melebihi pertumbuhan rata-rata kredit BRI 27,6%,” ucap Sekretaris Korporasi BRI Muhammad Ali, kepada KONTAN, Jumat,(26/4).

Pada kuartal satu tahun lalu, pembiayaan yang disalurkan yakni Rp 63 triliun. Lalu pada periode yang sama tahun ini mencapai Rp 84,6 triliun. Kredit di kawasan timur ini memiliki komposisi 23,4% terhadap total kredit BRI Rp 361,2 triliun.

Ali menjelaskan, porsi pembiayaannya pun hampir sama rata antara mikro, ritel, dan korporasi. Kredit mikro di Indonesia bagian timur yakni Rp 39,5 triliun, lalu ritel Rp 39,8 triliun, dan korporasi Rp 39,7 triliun. Rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) pun terjaga baik hanya di sekitar 1 hingga 2%.

Persebaran kredit ini mencakup Manado, Makassar, Ambon, sebagian Denpasar, Nusa Tenggara Timur dan Barat, dan lain-lain. Dikatakan Ali, daerah terbesar penyalurannya yakni di Makassar, Ambon, dan Jayapura. Kemudian sektornya terbesarnya yaitu perkebunan, perikanan, dan kelapa sawit.

Direktur Utama BRI Sofyan Basir mengatakan, Loan to Deposit Ratio (LDR) kredit di kawasan timur ini sudah mendekati 100%. “Di sana pemintalan tinggi. Maka pertumbuhan signifikan dari sebelumnya,” aku Sofyan.

Namun, disebutnya bahwa dana untuk penyaluran kredit di kawasan timur dibawa dari Indonesia bagian barat. Bila itu juga diperhitungkan, maka LDR-nya bisa mencapai 200% hingga 300%.

Kemudian, PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) pun turut menyatakan adanya pertumbuhan kredit yang tinggi di kawasan timur Indonesia. “Pertumbuhannya cukup pesat,” klaim Direktur Utama OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, kepada KONTAN, Jumat, (26/4).

Ia menyebut pertumbuhan kredit di KTI-nya bahkan mencapai di atas 40%. Ini lebih tinggi daripada pertumbuhan rata-rata kredit OCBC NISP yaitu 27%. Daerah persebarannya yaitu Sulawesi dan Kalimantan yang dianggap Parwati merupakan area yang sedang bertumbuh tinggi.

Selain itu, PT Bank Mega Tbk. (MEGA) pun beranggapan bahwa KTI merupakan pasar yang empuk untuk penyaluran kredit, terutama Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kredit UKM Bank Mega di kawasan Indonesia timur pada posisi tahun lalu yaitu Rp 2,3 triliun. Ini berkontribusi 40% terhadap total kredit UKM sebesar Rp5,9 triliun.

Target pertumbuhan

Pada tahun ini, bahkan bank milik taipan Chairul Tanjung tersebut bahkan menargetkan outstanding kredit UKM dapat tumbuh sekitar 50% mencapai Rp 8,9 triliun.

Direktur Bisnis Indonesia Timur Bank Mega Max Kembuan menyebut, persebaran bisnis Bank Mega di kawasan timur yaitu di daerah Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Lalu, sektor penyaluran terbesarnya yaitu di perdagangan, baik itu modal kerja maupun investasi.

Max beranggapan bahwa potensi kredit di daerah di luar Jakarta sangat besar. “Orang Jakarta kalau dipindahkan ke sana (kawasan timur), mikir. Padahal dari sisi potensi bisnis di situ sangat besar,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×