Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terdapat tiga investor berinvestasi ke FinAccel melalui skema PIPE (Private Investment in Public Equity) dengan nilai lebih dari US$125 juta. Ketiga investor tersebut adalah MDI Ventures, Cathay Innovation, dan Endeavour Catalyst.
Sekedar mengingatkan, FinAccel merupakan induk Kredivo. Pendanaan tersebut akan digunakan untuk mendukung persiapan rencana penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) perusahaan melalui skema SPAC.
Terlebih, Kredivo juga telah mencatatkan kinerja cemerlang sehingga menarik beberapa investor termasuk, MDI Ventures, anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak di corporate venture capital.
“Sejak pendanaan pertama MDI pada putaran Seri B perusahaan lalu, kami terus terkesan dengan visi manajemen dalam membangun platform kredit konsumen digital berbasis AI terbesar di Indonesia lewat pemanfaatan data alternatif,” ungkap Donald Wihardja, CEO MDI Ventures dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (30/9).
Baca Juga: Kecepatan penetrasi fintech harus dibarengi dengan kesiapan masyarakat
Selain itu, Donald juga berharap kemitraan strategis tersebut dapat terus berkembang dan berlanjut dari waktu ke waktu. Dengan begitu, Kredivo bisa menjadi bagian penting dalam bisnis mitra dalam memberikan kredit yang cepat dan terjangkau masyarakat Indonesia.
Di kesempatan ini, perusahaan juga mengumumkan tiga jajaran baru Dewan Komisaris Kredivo Indonesia. Mereka adalah Arsjad Rasjid, Darmin Nasution dan Karen Brooks yang masih menunggu persetujuan regulator untuk berperan sebagai Dewan Komisaris bagi Kredivo Indonesia, guna membantu perusahaan khususnya dalam hal perencanaan pertumbuhan strategis dan perluasan pasar.
Asal tahu saja, Arsjad Rasjid merupakan pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia. Selain menjabat sebagai Presiden Direktur (CEO) Indika Energy, beliau juga merupakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia.
Sementara itu, Darmin Nasution adalah salah satu ekonom terkemuka di Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dari 2015-2019 dan Gubernur Bank Indonesia periode 2010-2013.
Sedangkan Karen Brooks, mantan diplomat AS yang bertugas di Staf Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih yang dikenal luas sebagai salah satu pakar kawasan Asia terkemuka di AS. Dirinya memiliki pengalaman lebih dari satu dekade di sebuah private equity terkemuka dan pengelola investasi global.
Baca Juga: Gandeng Indodana dan Kredivo, Ralali meluncurkan fitur paylater
Dalam pernyataan bersama, Arsjad, Darmin, dan Karen merasa bangga bergabung dengan Kredivo dalam misinya untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia. Meski terjadi peningkatan cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia masih menjadi salah satu pasar unbanked terbesar di dunia.
Sistem penilaian kredit yang inovatif dan berbasis kecerdasan buatan dari Kredivo, telah memungkinkan Kredivo untuk melayani hampir empat juta pelanggan hingga saat ini.
"Kami yakin Kredivo siap untuk memberikan dampak bagi puluhan juta pelanggan selama beberapa tahun ke depan. Sebagai Dewan Komisaris, kami berkomitmen untuk membantu Kredivo mencapai tujuan ini."
Selanjutnya: Loyo, rupiah spot terus melemah ke Rp 14.325 per dolar AS pada tengah hari ini (30/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News