Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada kuartal III 2019 mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan dari hasil investasi.
Ketua Dewan Pengurus AJJI Budi Tampubolon mengatakan, peningkatan signifikan pada hasil investasi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 1.456% pada Kuartal III 2019 dibandingkan dengan Kuartal III 2018.
Pada Kuartal III 2018 tercatat sebesar Rp 1,28 triliun menjadi Rp 19,97 triliun di Kuartal III 2019. Hal ini dimungkinkan meningkatnya pemahaman masyarakat atas peran asuransi termasuk sebagai hasil investasi.
Baca Juga: BRI Life luncurkan web series sebagai ajang literasi asuransi
Menurut Budi, hasil investasi tidak hanya didorong berapa banyak uang yang masuk, dan berapa uang yang keluar. Akan tetapi didorong juga dengan berapa harga asetnya. Misalnya aset saham, berapa harga saham saat ini.
Nah di posisi tahun 2019 ini lebih bagus di banding tahun 2018, hanya saja pada tahun ini premi di Kuartal III cukup bagus, namun pendapatan hasil investasinya itu merosot dibandingkan Kuartal I dan Kuartal II.
"Itu dugaan kami bahwa sebagian pemegang polis kami memanfaatkan Kuartal III untuk merealisasikan keuntungan capital gain yang sudah mereka catat di buku polis di Kuartal sebelumnya,"kata Budi kepada Kontan.co.id
Baca Juga: Gagal bayar Rp 12,4 triliun di 2019, ini strategi Jiwasraya lunasi kewajiban
"Sejauh ini didominasikan oleh polis unitlink, sedangkan pemegang polis unitlink ini memiliki instrumen investasinya saham dan reksadana yang memiliki pertumbuhan cukup tinggi saat dibandingkan Kuartal III 2018,"tambahnya.
Sementara itu, untuk portofolio investasinya di Kuartal III 2019 yaitu Reksa dana 34,3%, saham 31,6%, Surat Berharga Negara (SBN) 15,4%, dan Deposito 7,4%. Hasil investasi tersebut diyakini AAJI sudah terpenuhi dari aturan cara berinvestasi semua industri asuransi jiwa.