kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Industri asuransi jiwa genjot jalur keagenan


Selasa, 06 Maret 2018 / 11:21 WIB
Industri asuransi jiwa genjot jalur keagenan
ILUSTRASI. Logo Perusahan Asuransi Yang Berada di Kantor AAJI


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jalur pemasaran digital memang mulai dikembangkan oleh pelaku industri asuransi jiwa. Namun, jalur distribusi keagenan masih paling berkontribusi besar. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bahkan memproyeksikan target 10 juta agen untuk mendongkrak perolehan premi industri.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengatakan, jalur digital merupakan alat untuk mempermudah agen dalam memasarkan produk ke nasabah. Sedangkan jalur keagenan tetap dibutuhkan bagi perusahaan asuransi jiwa maupun masyarakat sebagai calon nasabah. Menurut Togar, di masa depan, pertumbuhan keagenan secara persentase mungkin saja menurun. Tetapi secara nominal akan tetap tinggi jumlahnya.

Apalagi, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah. Sehingga pemasaran via agen masih dibutuhkan untuk dapat melayani calon nasabah yang tinggal di pelosok-pelosok.

Togar menuturkan, jangan heran apabila saat ini ada beberapa perusahaan asuransi jiwa yang sudah masuk ke kota-kota tier (tingkat) 2 dan 3. Jadi tidak hanya bermain di kota tier 1. Sementara segmen digital menurut dia, selama ini menjadi media perusahaan asuransi jiwa untuk real time services.

Sebagai gambaran, sampai kuartal III-2017, premi dari jalur distribusi keagenan tumbuh 12,1% dibandingkan posisi sama 2016. Sementara, jalur bancassurance tumbuh 8%. Sementara, saluran alternatif tumbuh 14,6%.

Di awal tahun ini, Togar optimistis, jalur keagenan bisa tumbuh dobel digit. AAJI menyebutkan, dengan jumlah penduduk Indonesia 250 juta idealnya dibutuhkan 1 juta agen. "Program 10 juta agen masa depan yang sedang dilaksanakan AAJI dengan para anggotanya saat ini, sudah mencapai hampir 50-an kecamatan," jelas dia.

PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) yakin kanal keagenan di masa depan akan mampu mendongkrak premi.
Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono mengatakan, sampai Februari 2018, pihaknya mengantongi premi Rp 72 miliar. Dari jumlah itu keagenan menyumbang kurang dari 5%. "Tahun ini porsinya akan tetap 5% dan jumlah agen menjadi 100 orang," kata dia kepada KONTAN.

Saat ini, Taspen Life telah memiliki 84 agen. Tahun ini, Taspen Life telah menyiapkan produk menyasar segmen ritelĀ  yakni unitlink berjenis single premium dan reguler premium. "Ke depan akan ada beberapa produk lain yang menyasar individu agar lebih variatif," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×