kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.204   62,76   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   11,08   1,01%
  • LQ45 878   11,31   1,31%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 449   6,13   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,20   0,97%
  • IDX80 127   1,37   1,09%
  • IDXV30 135   0,73   0,54%
  • IDXQ30 149   1,60   1,08%

Industri Asuransi Umum Siap Tangkap Peluang dari Kendaraan Listrik


Jumat, 23 September 2022 / 16:31 WIB
Industri Asuransi Umum Siap Tangkap Peluang dari Kendaraan Listrik
Pengunjung mengamati laporan kinerja asuransi umum di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Jakarta, Jumat (8/4).Industri asuransi umum siap tangkap peluang dari asuransi kendaraan listrik.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melihat adanya peluang dalam pengembangan asuransi kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik.

Kendati demikian Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset Trinita Situmeang mengatakan, hingga saat ini proteksi dari kendaraan listrik masih menggunakan asuransi kendaraan bermotor. Jadi industri belum memiliki data khusus terkait asuransi kendaraan listrik.

Walau begitu, seiring dengan berjalannya waktu dan kesiapan dari industri, Trinita yakin industri bisa menangkap peluang dari asuransi kendaraan listrik seiring dengan semakin besarnya kendaraan listrik.

"Ketika kendaraan listrik sudah besar nanti dari industri diharapkan sudah ada data rincinya, karena untuk saat ini belum ada data yang bisa di split antara kendaraan listrik dan kendaraan konvensional," kata Trinita saat konferensi pers beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Mobil Listrik Semakin Populer, Kenali Jenisnya Sebelum Membeli

Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Teknik 3 Delil Khairat menambahkan, bahwa industri asuransi optimis mengenai peluang dari kendaraan listrik, namun juga harus hati-hati karena risiko kendaraan listrik berbeda dari konvensional, sehingga cara cover dan juga harganya harus dipertimbangkan secara spesifik.

"Ke depan kami akan terus mencermati industri mobil listrik karena pemerintah punya rencana besar dalam hal supply baterai, dan kami berharap Indonesia bisa menjadi pemain penting dalam supply chain baterai," tutur Delil.

Salah satu pemain asuransi umum, PT Asuransi Simas Insurtech mengaku melihat hal ini sebagai peluang untuk pengembangan asuransi mobil bertenaga listrik. 

Namun menurut CEO Simas Insurtech Teguh Aria Djana, tentu saja tetap harus memperhatikan regulasi-regulasi yang ada.

"Persiapannya tentu banyak karena melibatkan team underwriting dan juga klaim. Untuk penanganan klaim misalnya tentu harus menjajaki ketersediaan sparepart dan kualitas serta kemampuan dari bengkel rekanan juga. Untuk ini kita akan lakukan assessment dulu," kata Teguh.

Kendati demikian, Teguh mengaku tidak memiliki strategi khusus dalam menangkap peluang dari asuransi kendaraan listrik, pihaknya hanya memaksimalkan jaringan distribusi yang ada.

Baca Juga: AISI Optimistis Penjualan Sepeda Motor Tahun 2022 Bisa Menembus 5,4 Juta Unit

Setali tiga uang, Presiden Direktur Aswata Christian Wirawan Wanandi juga mengungkapkan bahwa peluang untuk asuransi kendaraan bermotor akan lebih baik dengan adanya asuransi kendaraan listrik.

"Untuk rate premi masih sama, menggunakan tarif OJK," ujar Christian.

Dalam memanfaatkan peluang tersebut, perusahaan pun memiliki strategi khusus dengan melakukan pendekatan dan akan membuat produk EV dengan features-features yang menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×