Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri dana pensiun masih menunggu rilis pembentukan skema private investment fund. Jika tak ada aral melintang, rencana tersebut terealisasi dalam beberapa hari ke depan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menilai, sebelum dirilis dan diketahui secara jelas industri masih terlihat gamang akan hal ini. Maklum saja, dalam berinvestasi dana pensiun harus mempertmbangkan risk and return instrumen tersebut.
Untuk skema private investment fund ini, menurut Bambang, banyak dana pensiun yang belum yakin mengenai return-nya dan memprediksi risk investasi tersebut masih tinggi.
"Tapi kita tunggu saja rilisnya," ujar Bambang kepada Kontan.co.id, Selasa (26/6).
Dia mengatakan, apabila pembentukan skema tersebut sudah resmi dirilis dan diyakini prospektif serta aman maka Bambang selaku asosiasi akan melakukan sosialisasi kepada pelaku industri dana pensiun.
Sekadar tahu, belum lama ini, 27 asuransi dan dana pensiun yang berada di bawah BUMN meneken kesepakatan membentuk private invesment fund. Sebagai tahap awal, mereka baru sebatas bersepakat menginvestasikan dananya dalam satu keranjang (private invesment fund), terutama di proyek infrastruktur negara.
PT Bahana Kapital Investa dan PT Danareksa Capital akan bertugas mengelola dana investasi milik 27 perusahaan jasa keuangan BUMN lewat private invesment fund. Bahana Kapital Investa adalah anak usaha PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI). Sementara Danareksa Capital merupakan anak usaha PT Danareksa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News