kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.113   0,00   0,00%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Industri Multifinance Optimistis Hadapi Tantangan 2025


Senin, 30 Desember 2024 / 06:50 WIB
Industri Multifinance Optimistis Hadapi Tantangan 2025
ILUSTRASI. Meskipun terdapat ancaman kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% dan pemberlakuan pajak obsen kendaraan, multifinance ini yakin dapat memanfaatkan peluang di pasar pembiayaan. KONTAN/Baihaki/19/10/2020


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah berbagai tantangan ekonomi domestik, sejumlah perusahaan multifinance tetap optimistis menetapkan target pertumbuhan penyaluran pembiayaan untuk 2025.

Meskipun terdapat ancaman kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% dan pemberlakuan pajak obsen kendaraan, perusahaan-perusahaan ini yakin dapat memanfaatkan peluang di pasar pembiayaan.

Baca Juga: Multifinance Masih Berani Memasang Target Tinggi

WOM Finance: Fokus pada Inovasi dan Jangkauan Pasar

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 10% untuk 2025, dengan proyeksi total Rp 6,5 triliun.

Direktur Keuangan WOM Finance, Cincin Lisa Hadi, menyatakan bahwa segmen kendaraan roda dua dan pembiayaan dengan jaminan BPKB kendaraan masih menjanjikan.

Untuk mendukung pertumbuhan, WOM Finance akan memperluas jaringan kantor di daerah potensial dan menawarkan produk pembiayaan fleksibel sesuai kebutuhan konsumen.

“Kami melihat peluang yang baik di sektor pembiayaan meskipun ada beberapa tantangan seperti kenaikan PPN,” jelasnya.

Baca Juga: BRI Finance Tetapkan Target Konservatif di Tengah Tantangan Kenaikan PPN 12%

Adira Finance: Dorong Diversifikasi Produk dan Program Penjualan

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) optimistis menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru sebesar 14%-16% untuk 2025, meskipun pada 2024 pembiayaan baru sempat turun 10% secara tahunan.

Menurut Chief Financial Officer Adira Finance= Sylvanus Gani, pihaknya akan mendukung sektor otomotif, baik kendaraan baru maupun bekas, sekaligus mengembangkan produk non-otomotif seperti solusi multiguna.

“Kami akan terus menggali peluang dari berbagai segmen dan meningkatkan loyalitas pelanggan melalui program menarik dan layanan berkualitas,” ujarnya.

Baca Juga: WOM Finance Targetkan Pertumbuhan Pembiayaan 10% pada 2025

BRI Finance: Strategi Konservatif dengan Fokus pada Konsumer

Berbeda dengan WOM Finance dan Adira Finance, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) memilih strategi konservatif untuk 2025.

Hingga November 2024, portofolio BRI Finance didominasi oleh segmen konsumer sebesar 54,35%, dengan target pembiayaan Rp 3 triliun.

BRI Finance akan mengoptimalkan sinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk memaksimalkan captive market, menawarkan bunga kompetitif, dan meningkatkan kualitas penyaluran pembiayaan.

“Kami melihat prospek positif dari OJK yang memproyeksikan pertumbuhan industri multifinance sebesar 10%-12%,” kata perwakilan BRI Finance.

Baca Juga: Mandala Finance (MFIN) Bagi Saham Bonus Rp 117,50 Miliar

Kenaikan PPN dan dinamika ekonomi domestik diprediksi memengaruhi minat konsumen terhadap pembiayaan, khususnya kendaraan baru.

Meski demikian, strategi diversifikasi produk, perluasan jaringan, dan inovasi di sektor pembiayaan diharapkan mampu menjaga pertumbuhan industri multifinance di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×