Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pergadaian mencatatkan kinerja positif terkait transaksi gadai di 11 bulan pertama tahun 2024.
Salah satunya perusahaan pergadaian swasta, PT Budi Gadai Indonesia asal Sumatra Utara (Sumut), berhasil mencatatkan transaksi gadai sebesar Rp 188,1 miliar per November 2024.
Nilai itu meningkat 21,75%, jika dibandingkan dengan pencapaian per November 2023 yang sebesar Rp 154,5 miliar.
"Peningkatan itu disebabkan oleh penambahan layanan outlet," kata Direktur PT Budi Gadai Indonesia Budiarto Sembiring kepada Kontan, Kamis (26/12).
Untuk tahun ini, Budiarto bilang, perusahaan menargetkan transaksi gadai bisa mencapai Rp 200 miliar. Guna mencapai target itu, Budi Gadai Indonesia akan berupaya terus tumbuh dengan peningkatan jaringan outlet dan pelayanan yang lebih baik.
Baca Juga: Budi Gadai Indonesia Targetkan Transaksi Gadai Rp 240 Miliar pada 2025
Pada tahun depan, Budi Gadai Indonesia optimistis dapat mencapai target transaksi sebesar Rp 240 miliar atau diharapkan tumbuh sekitar 20%, jika dibandingkan target tahun ini.
Demi mencapai target transaksi gadai tahun depan, Budiarto mengatakan, perusahaan akan fokus pada beberapa strategi utama.
Pertama, PT Budi Gadai Indonesia akan memperluas jaringan outlet untuk menjangkau lebih banyak nasabah.
Kedua, Budiarto menyebut perusahaan akan terus meningkatkan kualitas layanan, dengan memberikan pengalaman yang lebih mudah dan cepat bagi nasabah.
"Kami percaya bahwa ekspansi cabang dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap produk gadai akan menjadi faktor pendorong utama kinerja tahun depan," tuturnya.
Lebih lanjut, Budiarto tak memungkiri akan ada hambatan yang dirasakan perusahaan pada tahun depan. Hambatan tersebut, yakni makin ketatnya persaingan dengan makin banyaknya bisnis gadai swasta yang bermunculan.
Senada dengan PT Budi Gadai Indonesia, perusahaan pergadaian swasta PT Indonesia Gadai Oke juga mencatatkan kinerja positif terkait transaksi gadai.
Direktur Indonesia Gadai Oke Danioko Sastra Sembiring mengatakan, transaksi gadai perusahaan per November 2024 mencapai Rp 42,99 miliar.
"Transaksi gadai perusahaan tumbuh sebesar 2,04%, jika dibandingkan pencapaian per November 2023 yang sebesar Rp 42,13 miliar," ucapnya kepada Kontan, Kamis (26/12).
Baca Juga: Pegadaian Catat Outstanding Loan Produk Gadai Rp 57,7 Triliun per November 2024
Danioko menyebut, kenaikan transaksi gadai salah satunya dipicu adanya penambahan jaringan kantor. Dia bilang penambahan jaringan kantor itu untuk memudahkan nasabah sekitar bertransaksi. Dengan demikian, upaya itu ikut mengerek nilai transaksi gadai perusahaan.
Lebih lanjut, Danioko menargetkan transaksi gadai pada tahun ini bisa mencapai Rp 50 miliar. Adapun target transaksi gadai perusahaan tahun depan naik sebesar 20% atau senilai Rp 60 miliar.
"Untuk mencapai target tahun depan, perusahaan akan memaksimalkan manajemen perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada nasabah," ujarnya.
Danioko tak memungkiri akan ada tantangan yang dihadapi perusahaan gadai swasta pada tahun depan. Dia menerangkan salah satunya, yaitu persaingan pasar dengan perusahaan fintech peer to peer lending akan makin besar. Sebab, fintech lending memberikan pinjaman tanpa agunan.
Sementara itu, PT Pegadaian (Persero) juga mencatatkan kinerja positif transaksi gadai per November 2024. Sekretaris Perusahaan Pegadaian Zulfan Adam menyampaikan outstanding loan produk gadai sebesar Rp 57,7 triliun per November 2024. Dia mengatakan nilai tersebut mengalami kenaikan 29,9%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Zulfan juga mengatakan nilai tersebut telah melampaui target yang telah ditentukan pada tahun ini.
"Target outstanding loan gadai pada 2024 sebesar Rp 49,6 triliun. Artinya, sudah achieved (tercapai)," ungkapnya kepada Kontan, Minggu (29/12).
Mengenai peningkatan tersebut, Zulfan tak memungkiri harga emas yang mengalami kenaikan menjadi faktor yang memengaruhi. Selain itu, dia bilang inovasi yang dilakukan PT Pegadaian juga jadi salah satu faktor meningkatnya outstanding loan produk gadai.
Adapun inovasi barunya, seperti gadai barang mewah (penerimaan tas dan jam tangan branded), perluasan instrumen gadai efek, penguatan layanan gadai dari rumah (penjemputan barang jaminan ke lokasi nasabah), hingga penguatan aplikasi digital sebagai sarana bertransaksi.
Untuk tahun depan, Zulfan menerangkan industri yang makin terbuka bagi para pelaku usaha tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Pegadaian. Namun, dia bilang hal itu justru memacu Pegadaian untuk terus berinovasi dan menghadirkan layanan yang makin baik bagi masyarakat.
Zulfan menambahkan, penguatan pada sektor digital menjadi salah satu strategi yang akan dijalankan oleh Pegadaian ke depannya.
Selain itu, dia menyebut Pegadaian akan terus melakukan diversifikasi produk seperti halnya perluasan instrumen efek sebagai agunan gadai.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan industri pergadaian akan tetap tumbuh positif pada 2025.
Baca Juga: OJK Beri Izin Usaha kepada PT Gadai Banten Aman
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan salah satunya dipicu adanya permintaan pembiayaan dari masyarakat, terutama melalui produk gadai yang masih mendominasi pasar.
OJK menyebut proyeksi itu tak terlepas dari kinerja industri pergadaian pada tahun ini. Adapun total nilai aset industri pergadaian mencapai Rp 108,54 triliun per Oktober 2024. Nilai tersebut tumbuh 30,16% secara tahun.
Di mana, industri pergadaian juga telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 86,72 triliun per Oktober 2024. Nilai itu meningkat 27,95% secara YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News