Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana investor Korea Selatan Apro Financial Co Ltd untuk menjadi pemegang saham PT Bank Dinar Tbk (DNAR) masih belum tuntas.
Padahal transaksi jual beli saham antara Apro dengan Bank Dinar sudah dilakukan sejak November 2016 silam. Artinya, sudah hampir dua tahun rencana transaksi ini belum selesai.
Hal ini terlihat pula dari struktur pemegang saham Bank Dinar yang masih belum ada nama Apro sebagai pemegang saham. Nio Yantony dan Andre Mirza Hartawan tercatat masih sebagai pemegang saham mayoritas Bank Dinar, masing-masing sebesar 34% dan 21% saham.
Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar mengatakan, saat ini persetujuan akusisi masih menunggu izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami masih menunggu persetujuan akusisi dari otoritas," kata Hendra Lie kepada kontan.co.id, Kamis (6/9).
Sebagai gambaran saja pada November 2016, Bank Dinar berencana menjual kepemilikan 1,74 miliar saham perusahaan ke Apro Financial dengan harga penjualan ini sebesar Rp 396,89 per saham.
Dengan kata lain, Apro harus merogoh kocek sebesar Rp 691 miliar untuk mengempit 77,38% saham Bank Dinar tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News