CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ingin naik kelas, Bank Yudha Bhakti (BBYB) akan rights issue hingga Rp 150 miliar


Selasa, 31 Desember 2019 / 19:31 WIB
Ingin naik kelas, Bank Yudha Bhakti (BBYB) akan rights issue hingga Rp 150 miliar
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Kantor Bank Yudha Bhakti, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (26/01). Bank Yudha Bhakti (BBYB) akan rights issue hingga Rp 150 miliar tahun depan. KONTAN/Baihaki/26/01/2017


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Yudha Bhakti Tbk akan menambah modal tahun depan agar segera naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dengan modal inti Rp 1 triliun- Rp 5 triliun. Penambahan modal akan dilakukan lewat mekanisme rights issue dengan target dana sekitar Rp 100 miliar-Rp 150 miliar.

Pada Juni 2019 lalu, bank berkode emiten BBYB ini telah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melakukan rights issue alias penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 3 miliar saham.

Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Denny Novisar Mahmuradi mengatakan, jumlah saham yang akan dilepas nantinya akan di bawah 3 miliar. Pasalnya, perolehan laba Bank Yudha Bhakti sudah membaik. Sehingga dengan mengandalkan pertumbuhan organik sampai tahun depan, modal inti sudah bisa mencapai Rp 1 triliun.

Baca Juga: Walau pasar modal loyo, bisnis wealth management bank masih tumbuh di 2019

"Dengan pertumbuhan organik sampai tahun depan diperkirakan modal inti bisa tercapai Rp 1 triliun. Makanya kami perkirakan rights issue tidak sebanyak yang disetujui pemegang saham," jelas Denny kepada Kontan.co.id, Senin (30/12).

Per September 2019, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Yudha Bhakti ada di level 29,6% dengan modal inti sebesar Rp 904,5 miliar. Rasio permodalan itu masih sangat memadai untuk mencapai ekspansi kredit tumbuh di atas 25% tahun depan.

Bank Yudha Bhakti menargetkan penyelenggaraan rights issue itu paling lambat pada Juni 2020. Setelah itu terlaksana maka permodalan Bank Yudha Bhakti akan semakin solid dalam melakukan ekspansi.

Pemegang saham Bank Yudha Bhakti saat ini adalah PT Akulaku Silvrr Indonesia dengan kepemilikan 24,08%, PT Gozco Capital 21,76%, dan Asabri 20,13%. Sementara sisanya dimiliki masyarakat. Akulaku resmi jadi pemegang saham bank ini sejak Maret 2019.

Baca Juga: Saham-saham syariah memiliki prospek positif tahun depan

Dengan kehadiran Akulaku, bank ini berencana bertransformasi menjadi bank digital. Keduanya akan bersinergi dalam menjalankan bisnis yang diharapkan dapat mempermudah nasabah untuk mengakses produk dan layanan Bank Yudha Bhakti sehingga dapat meningkatkan kepuasan nasabah.

Tahun depan, Bank Yudha Bhakti akan meluncurkan produk digital baru yakni HAY (Hands Application by Yudha Bhakti) Mobile Banking, HAY Tabungan Online dan HAY Kredit Pegawai Aktif (KPA) Online. Saat ini, Bank Yudha Bhakti tengah menunggu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×