kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.239   56,00   0,34%
  • IDX 6.995   17,92   0,26%
  • KOMPAS100 1.046   4,27   0,41%
  • LQ45 822   3,50   0,43%
  • ISSI 213   0,26   0,12%
  • IDX30 418   0,95   0,23%
  • IDXHIDIV20 504   0,32   0,06%
  • IDX80 119   0,56   0,47%
  • IDXV30 124   -0,37   -0,29%
  • IDXQ30 139   0,14   0,10%

Ingin naik kelas, Bank Yudha Bhakti (BBYB) akan rights issue hingga Rp 150 miliar


Selasa, 31 Desember 2019 / 19:31 WIB
Ingin naik kelas, Bank Yudha Bhakti (BBYB) akan rights issue hingga Rp 150 miliar


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Yudha Bhakti Tbk akan menambah modal tahun depan agar segera naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II dengan modal inti Rp 1 triliun- Rp 5 triliun. Penambahan modal akan dilakukan lewat mekanisme rights issue dengan target dana sekitar Rp 100 miliar-Rp 150 miliar.

Pada Juni 2019 lalu, bank berkode emiten BBYB ini telah mendapatkan restu dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melakukan rights issue alias penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 3 miliar saham.

Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Denny Novisar Mahmuradi mengatakan, jumlah saham yang akan dilepas nantinya akan di bawah 3 miliar. Pasalnya, perolehan laba Bank Yudha Bhakti sudah membaik. Sehingga dengan mengandalkan pertumbuhan organik sampai tahun depan, modal inti sudah bisa mencapai Rp 1 triliun.

Baca Juga: Walau pasar modal loyo, bisnis wealth management bank masih tumbuh di 2019

"Dengan pertumbuhan organik sampai tahun depan diperkirakan modal inti bisa tercapai Rp 1 triliun. Makanya kami perkirakan rights issue tidak sebanyak yang disetujui pemegang saham," jelas Denny kepada Kontan.co.id, Senin (30/12).

Per September 2019, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Yudha Bhakti ada di level 29,6% dengan modal inti sebesar Rp 904,5 miliar. Rasio permodalan itu masih sangat memadai untuk mencapai ekspansi kredit tumbuh di atas 25% tahun depan.

Bank Yudha Bhakti menargetkan penyelenggaraan rights issue itu paling lambat pada Juni 2020. Setelah itu terlaksana maka permodalan Bank Yudha Bhakti akan semakin solid dalam melakukan ekspansi.

Pemegang saham Bank Yudha Bhakti saat ini adalah PT Akulaku Silvrr Indonesia dengan kepemilikan 24,08%, PT Gozco Capital 21,76%, dan Asabri 20,13%. Sementara sisanya dimiliki masyarakat. Akulaku resmi jadi pemegang saham bank ini sejak Maret 2019.

Baca Juga: Saham-saham syariah memiliki prospek positif tahun depan

Dengan kehadiran Akulaku, bank ini berencana bertransformasi menjadi bank digital. Keduanya akan bersinergi dalam menjalankan bisnis yang diharapkan dapat mempermudah nasabah untuk mengakses produk dan layanan Bank Yudha Bhakti sehingga dapat meningkatkan kepuasan nasabah.

Tahun depan, Bank Yudha Bhakti akan meluncurkan produk digital baru yakni HAY (Hands Application by Yudha Bhakti) Mobile Banking, HAY Tabungan Online dan HAY Kredit Pegawai Aktif (KPA) Online. Saat ini, Bank Yudha Bhakti tengah menunggu perizinan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×