Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pelaku industri perusahaan pembiayaan (multifinance) melirik aktivitas usaha pembiayaan perumahan sebagai peluang bisnis menggiurkan.
Tak hanya karena permintaan pasarnya yang besar, tapi juga lantaran ada celah untuk multifinance memperkuat kegiatan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) yang selama ini dilakoni perbankan.
Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan (APPI) bilang, ada tiga alasan yang membuat sektor pembiayaan KPR bisa dinikmati oleh multifinance.
Pertama, perbankan selama ini terkonsentrasi menyalurkan KPR di kota-kota besar. Padahal, permintaan masyarakat di daerah pinggiran tak kalah besar. Sementara itu, jaringan multifinace lebih dekat dengan masyarakat di daerah pinggiran.
Kedua, perbankan lebih banyak menyerap pasar pembiayaan rumah baru. “Faktanya, banyak masyarakat yang menjual rumah pertama untuk pindah ke rumah yang lebih besar. Nah, multifinance bisa main disini, pembiayaan rumah seken. Ini kan peluang,” terang dia kepada KONTAN, Rabu (12/1).
Ketiga, data Bank Indonesia (BI) menyebutkan, 62% masyarakat belum memiliki akses ke perbankan, terutama mereka yang belum punya pendapatan tetap.
Sementara itu, pelaku multifinance selama ini sudah akrab dengan konsumen non fixed income tersebut. Dari total 20 juta basis data konsumennya, didominasi oleh konsumen non fixed income alias tidak punya pendapatan tetap.
Keempat, data Kementerian Perumahan Rakyat menyebutkan, kebutuhan rumah mencapai 15 juta unit di tahun 2013. Selain itu, setiap tahunnya terjadi penambahan kebutuhan rumah sebanyak 800.000 unit.
“Ini prospek cerah untuk multifinance masuk ke pembiayaan rumah. Memang, sudah banyak multifinance yang menyatakan ingin juga membiayai rumah,” pungkasnya.
Hingga kini, baru tiga multifinance yang menggarap usaha penyaluran pembiayaan perumahan. Yaitu, PT MNC Finance, PT Finansia Multi Finance dan PT Nusa Surya Ciptadana Finance.
Ketiga perusahaan itu mendapatkan sokongan dana dari berbagai sumber, seperti perbankan, modal, surat utang (obligasi) hingga PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) selaku perusahaan pembiayaan sekunder perumahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News