kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.804   66,00   0,39%
  • IDX 6.254   286,04   4,79%
  • KOMPAS100 892   48,19   5,71%
  • LQ45 707   37,74   5,64%
  • ISSI 193   7,28   3,92%
  • IDX30 373   19,75   5,60%
  • IDXHIDIV20 451   19,32   4,47%
  • IDX80 101   5,64   5,89%
  • IDXV30 106   4,60   4,54%
  • IDXQ30 123   5,40   4,59%

Ini alasan Taspen masuk LinkAja


Minggu, 08 Maret 2020 / 14:13 WIB
Ini alasan Taspen masuk LinkAja
ILUSTRASI. Direktur Utama Taspen Antonius NS Kosasih (kedua kiri) bersama direksi berbicara saat berkunjung ke Redaksi Kontan, Kamis (6/2).


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masuk sebagai investor bagi platform pembayaran LinkAja. Salah satunya adalah PT Taspen (Persero).

Menurut Direktur Utama Taspen Antonius Steve Kosasih, bisnis layanan pembayaran digital seperti LinkAja masih potensial dan mempunyai keunggulan kompetitif (competitive advantage) menjadi alasan utama perusahaan masuk ke LinkAja.

Terlebih, LinkAja merupakan sistem pembayaran yang juga dimiliki BUMN. Ada sebanyak 10 BUMN menjadi pemegang saham LinkAja, seperti Telkom Group, Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, Jiwasraya, Danareksa, Kereta Api Indonesia, Jasa Marga dan Taspen.

Baca Juga: KAI, Taspen dan Jasa Marga Masuk LinkAja

“Kan ada banyak competitive advantage yang dimiliki BUMN tapi tidak dimiliki banyak bisnis lain,” kata lelaki yang akrab disapa Steve, kepada Kontan.co.id, Sabtu (7/3).

Jika BUMN semakin kompak, saling mendukung serta dibarengi pemenuhan ketentuan regulasi maka bisa mengerek bisnis LinkAja. Dengan begitu, prospek bisnis LinkAja diperkirakan masih cerah.

Diketahui, LinkAja baru saja merampungkan pendanaan seri A pada akhir tahun lalu dengan melibatkan 10 BUMN sebagai investor. Setelah itu, diperkirakan akan ada penggalangan seri B yang terbuka bagi pihak swasta namun belum bisa dipastikan kapan. Dengan pendanaan terbaru tersebut maka jumlah investor LinkAja berpotensi bertambah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×