Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk mencatat ada dua faktor yang mempengaruhi transaksi spot dan derivatif pada kuartal II-2018.
Adhi Brahmantya, Direktur Keuangan dan IT Bank Bukopin mengatakan dua faktor tersebut, pertama global dan kedua domestik dalam negeri.
"Sentimen global dipengaruhi oleh perang dagang AS-China serta sikap The Fed akan menaikkan suku bunga acuan empat kali tahun ini," kata Adhi kepada kontan.co.id, Senin (25/6).
Dengan ini maka nilai uang dunia akan melemah termasuk rupiah. Pada kuartal II-2018, Adhi memproyeksi investor asing masih banyak berinvestasi pada dollar Amerika Serikat (AS) yang memicu pelemahan rupiah.
Penguatan rupiah tertolong oleh intervensi langsung oleh BI di pasar keuangan dan efek kenaikan BI 7 day reverse repo rate.
Sampai akhir tahun, Amerika Serikat masih menjadi penggerak pasar global yang akan mempengaruhi nilai tukar rupiah. Sehingga bisa dibilang pelemahan rupiah bukan merupakan penyebab transaksi spot dan derivatif namun sebatas akibat dari faktor luar yang lain.
Secara industri perbankan, sampai April 2018 transaksi spot dan derivatif Rp 43,8 triliun atau mengalami kenaikan 29,35% secara tahunan atau year on year (yoy).
Di saat yang sama, bank juga mencatat kerugian transaksi spot dan derivatif sebesar Rp 40,7 triliun. Namun kerugian ini turun 21,9% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
