kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini kata Astra International (ASII) soal isu penjualan saham di Bank Permata (BNLI)


Rabu, 27 Februari 2019 / 19:06 WIB
Ini kata Astra International (ASII) soal isu penjualan saham di Bank Permata (BNLI)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyusul pengumuman Standard Chartered (StanChart) bakal melepas saham di PT Bank Pertama Tbk (BNLI). Santer beredar kabar bahwa PT Astra International Tbk (ASII) bakal melepasa kepemilikan sahamnya di Bank Permata. 

Head of Investor Relations ASII Tira Ardianti menyebutkan pihaknya selalu meninjau ulang strategi bisnis Bank Permata dari waktu ke waktu bagi kepentingan terbaik seluruh stakeholder-nya. untuk saat ini, Astra Internasional masih mendukung Bank Permata untuk kembali menyehatkan bisnis yang tengah dijalankan.

Namun ketika dimintai konfirmasi kemungkinan ASII akan melepas sahamnya di Bank Permata, Tira masih enggan berkomentar. "No comment,"ujar Tira kepada Kontan.co.id pada Selasa (27/2).

Sebagai catatan saja, StandChart dan PT Astra Internasional Tbk masing-masing memiliki porsi kepemilikan saham 44,56% di Bank Permata. Sementara sisanya 10,88% merupakan saham publik.

Adapun yang dimaksud oleh Tira sebagai dukungan Astra terhadap Bank Permata adalah pihaknya aktif mendorong manajemen Bank Pemata untuk dapat tumbuh berkualitas.

"Sudah bisa dilihat selama dua tahun terakhir ini. Kami dukung upaya manajemen baru permata untuk menyehatkan bank. Bisa check ke permata terkait upaya tersebut," papar Tira.

Merujuk pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, aksi Standard Chartered ini sendiri disebut sebagai salah satu bagian dari rencana untuk membebaskan modal sebagai imbal hasil ke investor melalui skema pembelian kembali saham (buyback).

Sebelumnya, Kepala Eksekutif StanChart Bill Winters mengatakan rencana ini dipastikan akan membebaskan modal untuk kembali ke investor melalui kemungkinan buyback saham dan dividen yang lebih tinggi, gain yang diperoleh dapat berlipat ganda pada 2021 dari level saat ini sekitar 20 sen.

"Kami sudah memiliki anggaran investasi yang sehat dan masuk dalam rencana kami, sehingga penambahan modal harus tersedia untuk pembelian kembali dalam jangka waktu yang relatif singkat," ujar Bill Winters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×