kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Ini penyebab DPK bank tumbuh lebih tinggi dari kredit


Jumat, 25 September 2020 / 18:47 WIB
Ini penyebab DPK bank tumbuh lebih tinggi dari kredit
ILUSTRASI. Dalam masa pandemi Covid-19, permintaan kredit memang melandai. Sementara DPK tumbuh tinggi.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

Segendang sepenarian, Direktur PT Bank Woori Saudara Tbk Sadhana Priatmadja bilang, sejak Juni 2020 memang ada peningkatan DPK di industri.

"Di kami tidak terlalu tinggi, sejak Juni 2020 kenaikannya sekitar 9%. Karena awal tahun kami banyak melepas deposito biaya mahal," katanya.

Dus, untuk mengelola DPK yang sedang melimpah itu, menurut Sadhana, bank cenderung melepas sebagian dana ke instrumen surat berharga semisal obligasi atau surat berharga negara (SBN). Tentunya, cara itu dilakukan semata-mata untuk mengelola likuiditas ada di level yang normal.

Sekadar gambaran saja, per Juli 2020 OJK mencatat total dana perbankan yang diparkir di surat berharga nilainya mencapai Rp 1.299,93 triliun. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sementara secara tahunan, nilai tersebut naik 27,23% dari Juli 2019 yang sebanyak Rp 1.021,65 triliun.

Selanjutnya: Laju penyaluran KUR mulai ngegas, ini pendorongnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×