Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba pada Desember 2017. Investasi jangka panjang disinyalir mengurangi perolehan laba di tahun ini.
Paulus Sutisna, CEO DBS Indonesia menjelaskan, turunnya laba ini disebabkan oleh pengeluaran yang besar untuk investasi pada akusisi bisnis ritel dan wealth management ANZ Indonesia serta pengembangan digital banking Digibank.
Tercatat per Desember 2017, DBS Indonesia meraup laba bersih sebesar Rp 502,72 miliar atau turun 27,09% year on year (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp 689,53 miliar.
“Ke depan akan dorong fee based. Kredit adalah pintu pembuka jalan untuk memasukan bisnis lain seperti wealth management, treasury dan hedging,” jelas Paulus. Disisi lain, pertumbuhan kredit pun stagnan dikarenakan perekonomian tahun 2017 dirasa tidak begitu baik.
Dari sisi pendanaan atau pengumpulan dana pihak ketiga (DPK). DBS Indonesia telah menghimpun dana hingga Rp 42,89 triliun atau menurun 2,50% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 44,00 triliun.
Menurut Paulus, diharapkan dana nasabah akan terus tumbuh, karena strategi ke depan adalah untuk pengembangan Digibank dengan potensi nasabah hingga 3,5 juta akun dalam 5 tahun ke depan. Tentu itu akan mendorong rasio dana murah giro dan tabungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News