Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Beberapa bank swasta mengakui permintaan kredit kuartal dua tidak terlalu kencang. Dari beberapa bank swasta yang sudah mengumumkan laporan keuangan, mayoritas mencatat pertumbuhan kredit satu digit.
Glen Glenardi, Direktur Utama Bank Bukopin mengaku, pertumbuhan kredit pada separuh pertama 2017 belum terlalu kencang. "Hal ini karena ada beberapa pelunasan debitur komersial atau korporasi," ujar Glen kepada KONTAN, Kamis (27/7).
Walaupun terjadi pelunasan kredit di beberapa sektor, penyaluran kredit sektor ritel dan mikro masih tetap tumbuh. Menurut Glen, alasan kenapa kredit bank BUMN tumbuh tinggi karena adanya dukungan proyek pemerintah.
Haryono Tjahjarijadi, Direktur Utama Bank Mayapada mengatakan, penyebab permintaan kredit bank swasta masih rendah adalah masih lesunya bisnis perdagangan dan ritel. "Secara umum kondisi makro dalam keadaan baik, namun mikronya belum berjalan sesuai harapan sehingga perdagangan ritel juga terdampak," ujar Haryono kepada KONTAN, Kamis (27/7).
Menurut Haryono, kredit bank pelat merah pada semester satu banyak ditopang oleh korporasi besar sehingga terlihat lebih kencang. Sebagai gambaran, sampai semester satu 2017, Bank Mayapada mencatat pertumbuhan kredit 8%-9% dari awal tahun atau year to date (ytd).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News