kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Ini Sejumlah Tantangan yang Berpotensi Pengaruhi Kinerja Modal Ventura di Tahun 2025


Rabu, 23 Juli 2025 / 05:00 WIB
Ini Sejumlah Tantangan yang Berpotensi Pengaruhi Kinerja Modal Ventura di Tahun 2025
ILUSTRASI. Living Lab Ventures (LLV) bilang ada sejumlah tantangan yang berpotensi memengaruhi kinerja industri modal ventura hingga akhir 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Modal Ventura dengan kategori Venture Capital Corporation (VCC) dari Sinar Mas Land, Living Lab Ventures (LLV), menyebut terdapat sejumlah tantangan yang berpotensi memengaruhi kinerja industri modal ventura hingga akhir 2025.

Investment Manager Living Lab Ventures Fadhlan Fariz mengatakan, tantangannya, yaitu tekanan geopolitik, ketidakpastian makro ekonomi global, serta tuntutan tata kelola dan profitabilitas yang makin ketat akibat dampak tech winter dan beberapa kasus fraud start-up lokal. 

"Alhasil, investor kini lebih fokus pada start-up yang memiliki unit ekonomi yang sehat, tata kelola yang kuat, serta jalur exit yang jelas," katanya kepada Kontan, Selasa (22/7).

Meski terdapat sejumlah tantangan yang menghadang, Fadhlan mengatakan prospek industri modal ventura di Indonesia hingga akhir 2025 masih relatif positif.

Dia bilang, salah satunya dipicu adanya dukungan regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui roadmap atau peta jalan penguatan modal ventura turut menciptakan iklim yang lebih kondusif. 

Baca Juga: Ini Lima Sektor Ekonomi Terbesar yang Dibiayai Modal Ventura per Mei 2025

Oleh karena itu, Living Lab Ventures menilai ada beberapa sektor yang dinilai prospektif, meliputi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), fintech, layanan kesehatan (biotech), serta Environmental, Social, and Governance (ESG). 

Sementara itu, Fadhlan mengungkapkan pembiayaan terbesar Living Lab Ventures sejauh ini disalurkan ke sektor health care, serta sektor-sektor fundamental lainnya, seperti edukasi, pengelolaan sampah, dan manufaktur berbasis teknologi. 

Dia menerangkan fokus perusahaan pada sektor-sektor itu tidak hanya didorong oleh urgensinya terhadap kualitas hidup masyarakat perkotaan, tetapi juga melihat kontribusinya yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif. 

"Sektor-sektor tersebut memiliki efek berganda (multiplier effect) yang tinggi, menciptakan lapangan kerja secara langsung maupun tidak langsung, serta mendorong produktivitas nasional melalui peningkatan keterampilan, efisiensi operasional, dan adopsi teknologi di berbagai lapisan masyarakat," ujar Fadhlan.

Baca Juga: Ini Lima Sektor Ekonomi Terbesar yang Dibiayai Modal Ventura per Mei 2025

Terkait kinerja, pada Semester I-2025, Living Lab Ventures hanya menyebut tren penyaluran pembiayaan perusahaan secara umum tetap menunjukkan pertumbuhan yang sehat, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sayangnya, LLV enggan menyampaikan angka spesifik terkait kinerja.

Dia bilang kinerja positif itu diraih karena adanya penciptaan dampak nyata melalui solusi berbasis teknologi yang relevan dengan kebutuhan perkotaan.

Sebagai informasi, OJK mencatat pembiayaan industri modal ventura per Mei 2025 sebesar Rp 16,35 triliun. Adapun nilai pembiayaan per Mei 2025 tercatat tumbuh sebesar 0,88% secara Year on Year (YoY). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×