Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor perdagangan menjadi sektor terbesar yang dibiayai industri modal ventura per April 2025, dengan total nilai pembiayaan mencapai Rp 7,93 triliun. Nilai ini tumbuh 15,99% secara tahunan (YoY).
Pengamat ekonomi digital sekaligus Direktur Celios Nailul Huda menilai, lonjakan pembiayaan ke sektor perdagangan tak lepas dari faktor musiman Ramadan dan Lebaran yang mendorong permintaan modal di kalangan pelaku usaha mikro.
Baca Juga: Pembiayaan Modal Ventura Terbesar ke Sektor Perdagangan, Ini Kata Living Lab Ventures
"Khususnya untuk pedagang takjil dan kebutuhan Lebaran. Mereka biasanya butuh tambahan modal kecil, dan skema Venture Debt Corporation (VDC) menjadi solusi karena plafonnya relatif rendah, antara Rp 5 juta hingga Rp 15 juta," jelas Nailul kepada Kontan.co.id, Rabu (11/6).
Namun, ia mengingatkan agar perusahaan modal ventura tetap waspada ke depan karena potensi melemahnya daya beli masyarakat bisa menekan sektor perdagangan hingga akhir 2025.
"Apalagi untuk pembiayaan yang menyasar sektor riil. Risiko pelemahan permintaan tetap harus diperhitungkan," tandasnya.
Baca Juga: Simak 5 Sektor Ekonomi Terbesar yang Dibiayai Modal Ventura per April 2025
Lima Sektor Pembiayaan Terbesar Modal Ventura per April 2025:
- Perdagangan – Rp 7,93 triliun (↑15,99% YoY)
- Informasi dan Komunikasi – Rp 2,42 triliun (↑154,90% YoY)
- Penyewaan dan Kegiatan Pendukung – Rp 2,07 triliun (↓7,55% YoY)
- Jasa Keuangan – Rp 1,12 triliun (↓54,49% YoY)
- Aktivitas Rumah Tangga – Rp 0,84 triliun (↓40,86% YoY)
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK Agusman menyebut, total pembiayaan industri modal ventura mencapai Rp 16,49 triliun per April 2025, tumbuh 1,04% YoY.
Selanjutnya: Harga Emas Spot Menguat ke US$ 3.373,71 pada Pagi Ini (12/6)
Menarik Dibaca: Spring Air Luncurkan Koleksi Premium, Sasar Konsumen Kelas Atas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News