Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil unitlink saham sepanjang tahun ini memang masih berada di area negatif. Hanya saja, ada tren perbaikan yang ditopang oleh produk-produk unitlink yang mampu mendongkrak kinerja imbal hasilnya.
Berdasarkan data Infovesta di Agustus 2022, Imbal hasil unitlink saham berada di area negatif yaitu -0,39%. Tren membaik pun ditunjukkan karena jika melihat secara bulanan, imbal hasilnya tumbuh jadi 1,43%.
Tak banyak berubah dari bulan sebelumnya, produk MNC Link Aktif milik PT MNC Life Assurance masih menjadi pemilik imbal hasil tinggi di bulan Agustus sebesar 58,76%. Meskipun, imbal hasil tersebut mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yang bisa mencapai 63,12%.
“Ada beberapa sentimen utama seperti laju inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga Bank Sentral yang mendorong melambatnya pertumbuhan ekonomi secara global, dan Rusia masih terus melakukan invasi ke Ukraina,” tulis MNC Life dalam prospektusnya, dikutip Selasa (20/9).
Baca Juga: Kinerja Positif, Dana Kelolaan Reksadana Saham Menyusut
Jika dirinci dari prospektusnya, produk MNC Link Aktif ini menempatkan portofolionya di emiten-emiten milik grup MNC, seperti MNC Kapital Indonesia, MNC Investama, MNC Energy Investments,, MNC Land, Media Nusantara Citra, MNC Studios International, dan Reksadana ETF MNC36 Likuid.
Meskipun didominasi oleh emiten-emiten milik afiliasinya, produk MNC Link Aktif ini juga menempatkan beberapa portofolionya di emiten lain, beberapa diantaranya adalah Bank Pembangunan Daerah Banten, Kawasan Industri Jababeka.
Hampir sama, Cigna Equity Fund juga masih menjadi salah satu yang memberikan imbal hasil besar. Bedanya, untuk Cigna Equity Fund ini mengalami kenaikan imbal hasil dari Juli 2022 yang senilai 27,27% menjadi 30,86%.
Untuk rinciannya, portofolio dalam produk tersebut terdiri dari saham Adira Finance, Astra International, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Pan Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bumi Resources, Delta Jakarta, Panin Financial, serta deposito di United Tractor AG.
Baca Juga: Meski Premi Turun, Imbal Hasil Unitlink Mulai Melaju Positif
Sementara itu, kenaikan imbal hasil juga dialami produk B-Life Link Dana Aktif yang memberikan imbal hasil sekitar 14,87%. Angka tersebut naik dari bulan sebelumnya yang hanya memberi imbal hasil 11,43% sepanjang tahun.
“Pemilihan saham di sektor-sektor yang mendorong kenaikan IHSG serta ditambah trading dengan memanfaatkan momentum di market membuat kinerja unit link saham dapat semakin baik,” ujar Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan.
Secara rinci, portofolio terbesar B-Life Link Dana Aktif ada di saham PP London Sumatera, Telekom Indonesia, Gudang Garam, Bukalapak.com, Perusahaan Gas Negara, Energi Mega Persada, Indo Tambangraya Megah, Adhi Karya, Erajaya Swasembada, dan XL Axiata.
Baca Juga: Industri Asuransi Umum Mulai Mencicip Peluang Bisnis Unitlink
Jika melihat karakteristik dari produk-produk unitlink di atas, mayoritas terlihat memiliki portofolio di saham-saham sektor energi, komoditas, dan keuangan. Memang, Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan hal tersebut sejalan dengan sektor-sektor yang sedang berkinerja baik saat ini.
“Yang paling signifikan naiknya itu energi karena year to date bisa naik 50% hingga 60%,” ujar Wawan.
Sementara itu, untuk sektor-sektor seperti telekomunikasi dan keuangan, Wawan berpendapat bahwa sektor tersebut bisa menjadi diversifikasi dari produk unitlink tersebut. “Sebab, sektor tersebut kinerjanya sejalan dengan IHSG,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News