kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi AXA Financial memaksimalkan imbal hasil unitlink


Rabu, 01 Mei 2019 / 22:01 WIB
Ini strategi AXA Financial memaksimalkan imbal hasil unitlink


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AXA Financial Indonesia meluncurkan AXA Signature Link (ASL), sebuah produk unitlink dari jalur distribusi keagenan yang menawarkan proteksi menyeluruh dengan kesempatan pengembangan investasi yang optimal.

Sebagai dari bagian strategi investasi, AXA juga menaruh alternatif investasi di pasar luar negeri (offshore) untuk hasil yang maksimal. Strategi ini menjadi bagian dalam diversifikasi produk.

Mengenai imbal hasil, Menurut Cicilia Nina selaku Direktur AXA Financial Indonesia, unitlink dilandasi oleh investasi maka akan mengikuti perkembangan yang ada di Indonesia. Karena itu, hasil investasi dipengaruhi oleh sektor makro dan mikro ekonomi.

"Oleh karena itu, AXA memilih fund performer yang fleksible, menempatkan fund performer lebih smart, dan bermain di pasar market yang memiliki possibility return. Itu salah satu cara untuk memaksimalkan imbal hasil," ujar Cicilia kepada Kontan.co.id, Senin (29/4).

Secara industri, AXA yakin dengan prediksi perolehan premi industri asuransi jiwa di 2019 akan mencapai Rp 257,38 triliun. Dengan rincian premi unitlink diprediksi mencapai Rp 131,16 triliun dan premi tradisional mencapai Rp 126,51 triliun.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebutkan produk unitlink masih menjadi penyumbang terbesar premi dengan kontribusi mencapai 58,4% dan dalam 10 tahun terakhir posisi unitlink masih lebih besar dari produk asuransi tradisional. AAJI bahkan menargetkan premi unitlink bisa tumbuh sekitar 15%-20% di tahun ini.

"Sejauh ini kami masih meyakini produk unitlink masih akan mendominasi premi tahun ini. Sampai kapan? Kami juga kurang tahu. Namun kami berharap ke depannya akan ada keseimbangan dengan premi asuransi jiwa tradisional. Saat ini mayoritas masyarakat memahami dan mengerti tentang investasi, mungkin produk asuransi jiwa tradisional akan lebih dominan," ujar Togar Pasaribu selaku Direktur Eksekutif AAJI kepada Kontan.co.id, Rabu (1/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×