Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Adapun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) akan menyesuaikan ekspansi bisnisnya sejalan dengan program Pemerintahan Jokowi di periode kedua ini.
"Kami proyeksikan arah ekonomi membutuhkan support perbankan misal di sektor manufaktur, ekonomi kreatif melengkapi sektor infrastruktur dan komoditas yang beberapa tahun lalu menjadi unggulan pembiayaan," kata Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI.
Herry mengatakan, bisnis bank telah menghadapi banyak tantangan sejak tahun lalu terutama dari sisi likuiditas karena faktor perang dan dagang dan pertumbuhan ekonomi domestik yang masih belum sesuai harapan.
Baca Juga: Ingin garap bisnis PAYDI, asuransi umum menanti lampu hijau dari OJK
Dalam mendorong pertumbuhan bisnis, BNI akan fokus dalam menjalankan digitalisasi. Sinergi dengan fintech akan terus dilakukan sebagai bentuk proses transformasi bisnis ke arah digital. "Target pertumbuhan kredit dalam lima tahun ke depan masih double digit diiringi pengelolaan risiko yang baik tentunya," ungkap Herry.
Menurut Herry, pendapatan berbasis bunga masih akan tetap jadi kontributor utama dalam bisnis BNI. Namun, perseroan akan tidak akan berhenti untuk mendorong pendapatan berbasis non bunga lewat peningkatan bisnis layanan-layanan konsumer ritel berbasis IT, penambahan costumer based, serta peningkatan bisnis korporasi seperti trade, sindikasi dan bancassurance.
Ekspansi bisnis akan dilakukan BNI baik secara organik maupun anorganik. "Beberapa pilihan ekspansi terus kami kaji dan tidak pernah menutup kemungkinan rencana akuisisi bank, asuransi ataupun penyertaan ke fintech atau bisnis keuangan lainnya." Tandas Herry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News