Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan asuransi PT Asuransi Simas Insurtech menerapkan sejumlah strategi sebagai upaya untuk mencapai target pendapatan premi sebesar Rp 5 triliun pada 2025.
Direktur Utama Simas Insurtech Teguh Aria Djana mengatakan strategi yang diterapkan, yaitu meningkatkan penetrasi pasar dengan menjangkau lebih banyak pelanggan potensial, baik potensi market digital, agen, maupun mitra bisnis. Selain itu, Simas Insurtech juga akan lebih banyak melakukan mapping segmen pasar yang belum terlayani oleh asuransi.
"Simas Insurtech juga berupaya mengembangkan produk asuransi yang lebih fleksibel, di antaranya produk yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat, memiliki harga yang lebih terjangkau, dan perlindungan yang lebih spesifik," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (16/5).
Teguh bilang pihaknya juga memikirkan fleksibilitas dalam hal pembayaran premi yang mudah dan nyaman bagi nasabah. Ditambah, terus meningkatkan keunggulan kompetitif dengan cara mengembangkan teknologi dan kualitas layanan pelanggan.
Baca Juga: Simas Insurtech Raih Pendapatan Premi Asuransi Kendaraan Rp 12,3 Miliar di April 2025
Jika menilik laporan keuangan di situs resmi perusahaan, pendapatan premi ACPI secara total masih mencatatkan kinerja positif. Adapun pendapatan premi ACPI mencapai Rp 2,22 triliun per April 2025. Nilai itu tumbuh 58,57%, jika dibandingkan pencapaian pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,40 triliun.
Meski demikian, Teguh mengungkapkan pendapatan premi perusahaan dari lini asuransi kendaraan turun per April 2025. Dia menyebut pendapatan premi asuransi kendaraan Simas Insurtech sebesar Rp 12,3 miliar per April 2025.
"Nilai itu mengalami penurunan 30%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," ucapnya.
Teguh menyebut penurunan lini asuransi kendaraan perusahaan tak terlepas dari dampak melemahnya penjualan kendaraan bermotor. Meski ada penurunan penjualan kendaraan, dia optimistis perusahaan bisa membalikkan keadaan pendapatan premi asuransi kendaraan menjadi bertumbuh pada semester II-2025.
"Diharapkan lini itu bisa bounce back (bertumbuh) pada semester II-2025," kata Teguh.
Baca Juga: Simas Insurtech Targetkan Pendapatan Premi Rp 5 Triliun pada 2025
Selanjutnya: Isu Jaksa Agung akan Diganti! Ini Respons ST Burhanuddin, Kejagung, dan Istana
Menarik Dibaca: 5 Tips Cara Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Selingkuh, Jangan Balas Dendam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News