Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meski produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi alias PAYDI dinilai punya prospek bagus untuk mendongkrak premi asuransi umum, namun bukan berarti tak ada tantangan yang harus dilewati. Ada sejumlah persiapan yang harus dimatangkan terlebih dulu agar bisnis ini sukses.
Menurut Sahata L Tobing Direktur PT Asuransi Jasa Indonesia atau bisa disebut Jasindo, dibutuhkan sejumlah tenaga tambahan yang lebih banyak untuk menyiapkan produk ini. "Tentu harus dibantu oleh aktuaris dan ahli keuangan," kata dia, Kamis (18/2).
Padahal seperti yang diketahui, jumlah aktuaris di dalam negeri sendiri masih defisit. Meski sudah punya enam tenaga aktuaris, Jasindo masih merasa perlu untuk memperbanyak lagi jumlahnya.
Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Yasril Y Rasyid menambahkan dibutuhkan sosialisasi dulu ke masyarakat. Pasalnya untuk membeli produk seperti ini tentu calon nasabah harus merogoh kocek lebih dalam.
Sehingga pemain asuransi harus pintar-pintar memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Tentu preminya lebih tinggi dibanding yang ada sekarang yang hanya menawarkan proteksi. Tetapi tetap menarik dibeli oleh masyarakat karena ada unsur investasinya," kata Yasril.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News