kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah cara BI agar kredit bank kencang


Sabtu, 21 April 2018 / 09:30 WIB
Inilah cara BI agar kredit bank kencang


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus berupaya agar perbankan lebih gencar menggelontorkan kredit daripada memarkir dana di giro BI. Salah satu caranya, BI mengeluarkan kebijakan memangkas imbal jasa giro perbankan yang ditempatkan di BI.

Berdasarkan beleid PBI Nomor 20/4/PBI/2018 tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial, imbal hasil jasa giro perbankan dipangkas habis menjadi 0%, dari sebelumnya sebesar 2,5%. Aturan ini mulai berlaku pada 16 Juni 2018.

Kepala Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, penurunan imbal hasil jasa giro ini sudah sesuai dengan ketentuan secara internasional. "Penurunan jasa giro sesuai dengan global best practices," kata Agusman kepada KONTAN, Jumat (20/4).

Menurutnya, bank tidak seharusnya mengharapkan penghasilan ekstra dari kebijakan moneter otoritas seperti dari giro wajib minimum (GWM) ini.

Selain memangkas imbalan jasa giro, BI juga melonggarkan ketentuan GWM averaging. Menurut BI, relaksasi ini akan membuat perbankan lebih fleksibel dalam mengelola likuiditas. Sehingga kebijakan ini akan memperbesar kapasitas bank untuk meningkatkan penyaluran kredit. BI memprediksi kredit akan tumbuh sekitar 10%–12% di tahun ini.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, penihilan imbal hasil jasa giro ini dikaitkan dengan aturan baru mengenai GWM averaging. "Diharapkan dengan GWM averaging ini jumlah dana likuid baik GWM primer dan GWM sekunder yang disisakan bank di akhir baru bisa menurun," kata Kartika.

Dengan begitu, rasio likuiditas bank akan lebih baik. Dengan likuiditas yang cukup maka kredit dapat tumbuh sesuai target. Bank Mandiri membidik pertumbuhan kredit 10%–11% di tahun ini.

Senada, Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Anggoro Eko Cahyo menuturkan, besaran jasa giro 0% ini diharapkan bisa mendorong bank untuk melakukan ekspansi kredit. Sehingga akan menaikkan pendapatan bunga bersih ketimbang hanya mengandalkan pendapatan dari jasa giro.

Menurut Presiden Direktur PT Bank Mayapada Internasional Tbk Haryono Tjahjarijadi, bank sentral di banyak negara sudah menerapkan pemberian jasa giro 0% untuk dana bank yang ada di bank sentralnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×