kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah tantangan yang mengancam asuransi umum


Kamis, 19 Desember 2013 / 16:30 WIB
Inilah tantangan yang mengancam asuransi umum
ILUSTRASI. Karyawan melintas dekat logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pergantian tahun sudah di depan mata. Perusahaan asuransi pun menyiapkan strategi pertumbuhan di tahun 2014, sembari memperhatikan tantangan yang mungkin muncul.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memprediksi, perusahaan asuransi akan tetap mengandalkan tiga jenis asuransi yang saat ini mendominasi portofolio. Yaitu asuransi kendaraan bermotor, asuransi properti, dan asuransi kesehatan.

Berdasarkan hal itu, pelaku industri asuransi mulai menghitung berbagai tantangan, terutama di tiga sektor itu, pada 2014. Julian Noor, Direktur Eksekutif AAUI mengatakan, salah satu kekhawatiran perusahaan asuransi kerugian adalah pelemahan rupiah yang berkelanjutan. Ini bisa memicu kenaikan harga kendaraan bermotor sehingga konsumen menahan pembelian. Efeknya, pembelian asuransi kendaraan ikut turun.

Meski tidak seekstrem lini kendaraan bermotor, pelaku usaha asuransi kerugian juga melihat tantangan pada asuransi properti. "Tampaknya yang berpengaruh adalah regulator yang mengerem kredit properti," kata Julian, akhir pekan lalu (13/12).

Sedangkan mulai beroperasinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) per 1 Januari 2014 bisa mempengaruhi pasar asuransi kesehatan dan kecelakaan.

Namun, peluang pertumbuhan bagi asuransi kerugian masih terbuka lantaran BPJS menawarkan layanan kesehatan dasar seperti di puskesmas dan klinik. Sedangkan perusahaan asuransi swasta menawarkan layanan lebih beragam hingga premium. "Jadi tidak berebut dengan BPJS," kata Julian. Hingga akhir kuartal III lalu, premi industri asuransi umum tumbuh 18,7% dibandingkan setahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×