Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA), perusahaan distributor alat berat, merevisi target pendapatan di 2011 naik menjadi 63% atau setara dengan Rp 2,99 triliun dibandingkan realisasi pendapatan tahun lalu sebesar Rp 1,83 triliun. Sebelumnya, INTA hanya menargetkan pendapatan tahun ini naik 40% atau setara dengan Rp 2,7 triliun.
Kenaikan target pendapatan INTA ini juga bakal berpengaruh terhadap target pembiayaan anak perusahaannya, PT Intan Baruprana Finance (IBF), yang bergerak dalam pembiayaan alat berat. Sales Head IBF, Kurniawan Saktiaji mengungkapkan, hingga saat ini, tidak ada perubahan target pembiayaan IBF. Namun dirinya juga tidak memungkiri bahwa bisa saja target pembiayaan IBF akan meningkat. Pasalnya, target pembiayaan IBF 70% berasal dari penjualan INTA.
Prediksinya, kenaikan tersebut bisa mencapai 10%. Namun IBF masih menunggu hasil review kuartal I untuk melihat apakah target pembiayaan dapat dinaikkan.
IBF sendiri memberikan kontribusi sebesar Rp 25,56 miliar terhadap pendapatan INTA sepanjang 2010. Presiden Direktur IBF sekaligus Direktur Keuangan INTA, Fred L Manibog mengungkapkan, di tahun ini kontribusi dari IBF terhadap pendapatan INTA bisa naik 5% atau setara dengan Rp 26,95 miliar.
Hingga Desember 2010, total aset IBF mencapai Rp 500 miliar. Di 2011, multifinance ini menargetkan total aset akan meningkat hingga Rp 1,4 triliun.
Sepanjang tahun 2010 IBF memperoleh laba unaudited hingga Rp 6 miliar. Targetnya di 2011, IBF akan memperoleh laba hingga empat kali lipat atau sekitar Rp 24 miliar. Di 2011 targetnya IBF akan menyalurkan pembiayaan untuk sekitar 800 unit alat berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News