Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Ada kabar gembira bagi para nasabah perbankan di Tanah Air. Rencana Bank Indonesia (BI) untuk melakukan interkoneksi antar swicthing domestik dan interoperabilitas ATM dan debit berpotensi memangkas biaya transaksi antar bank, karena jaringan bank-bank mulai saling terkait.
Enny Panggabean, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI mengatakan, biaya transaksi seperti tarik tunai, cek saldo, ataupun transfer antar bank akan jauh lebih murah.
Apakah bisa turun hingga separuhnya? Menjawab ini, Enny bilang, BI sedang mengkaji potensi penurunan biaya tersebut. Saat ini, besaran biaya transaksi di ATM secara bersama-sama bervariasi, tergantung dari masing-masing bank.
Misalnya saja, biaya untuk tarik tunai mulai berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 7.500. Adapun biaya cek saldo, ada yang memberikannya secara gratis hingga mengutip fee sebesar Rp 3.000. Sedangkan, biaya transfer antar bank berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 6.500.
Biaya transaksi antar bank akan bisa turun setelah implementasi interkoneksi antar switching domestik terealisasi pada Maret 2017. Begitu juga dengan pelaksanaan interoperabiitas ATM dan debit pada saat yang sama.
Enny menambahkan, rencana interkoneksi ini tidak akan mematikan bisnis antar perusahaan switching karena setiap switcher memiliki pasar yang berbeda.
Santoso Liem, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan, pihaknya belum dapat memprediksi penurunan biaya transaksi antar bank seberapa besar namun ruang penurunan akan ada jika jaringan saling terkoneksi.
“Kami menunggu kebijakan dari Bank Indonesia terbit terlebih dahulu baru akan menentukan harga,” ujar Santoso, Selasa (13/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News