Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Investasi industri asuransi jiwa di deposito terus mengecil. Dibanding posisi pada akhir 2015, penempatan investasi asuransi di deposito pada akhir Maret 2016 tercatat menyusut.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pada akhir triwulan pertama 2016, dana investasi dari perusahaan asuransi jiwa menembus Rp 297,6 triliun. Angka ini tumbuh 5% dari realisasi akhir 2015 yang sebanyak Rp 283,2 triliun.
Di tengah dana investasi yang meningkat, penempatan di deposito justru melorot, dari Rp 48,3 triliun di pengujung tahun lalu menjadi Rp 45,1 triliun per kuartal I 2016.
Besaran dana yang mengecil ini ikut mengikis porsi investasi di keranjang deposito, yakni menjadi 15,1% dari sebelumnya sempat mencapai 17%.
Di sisi lain, penempatan investasi di berbagai instrumen lain tercatat mengalami pertumbuhan. Yang tertinggi terjadi di keranjang reksa dana dimana secara year to date porsi investasi di instrumen ini naik dari 24% pada pengujung Desember 2015 menjadi 25,3% pada akhir bulan Maret 2016.
Sementara kenaikan di sejumlah instrumen lain tercatat lebih rendah. Di saham misalnya, kenaikan porsi terjadi dari 29,1% menjadi 29,7%. Lalu di obligasi korporasi juga naik tipis dari 8,6% menjadi 8,8%.
Kemudian untuk surat berharga negara yang dikoleksi industri asuransi jiwa memang mengalami kenaikan dari Rp 45,1 triliun di akhir 2015 menjadi Rp 46,6 triliun di triwulan pertama tahun ini. Namun secara proporsi justru mengalami penyusutan yakni dari 15,9% menjadi 15,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News