kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -3,94   -0.44%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi BNI Life Tumbuh 8% Sejak Awal Tahun 2023


Senin, 04 Desember 2023 / 22:25 WIB
Investasi BNI Life Tumbuh 8% Sejak Awal Tahun 2023
ILUSTRASI. Aktivitas telemarketer di kantor telesales BNI Life Jakarta, Rabu (14/4). BNI Life Catat Total Investasi Tembus Rp 23,2 Triliun hingga November 2023.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Total aset investasi PT BNI Life Insurance (BNI Life) hingga November 2023 mencapai sekitar Rp 23,2 triliun, atau tumbuh 8% sepanjang tahun berjalan (year to date/Ytd).

Plt. Direktur Utama BNI Life, Eben Eser Nainggolan menyampaikan bahwa pertumbuhan aset investasi berkaitan dengan pertumbuhan premi serta kondisi pasar (market).

“Melihat yield obligasi yang sampai akhir semester 1 cenderung turun, hal ini membuat valuasi dari aset obligasi maupun Reksadana pendapatan tetap cenderung naik. serta reinvestasi dari penerimaan kupon dan dividen juga berkontribusi atas pertumbuhan aset investasi ini,” katanya kepada KONTAN.

Baca Juga: Total Investasi Asuransi Jiwa Turun Tipis di Kuartal III 2023

Eben optimistis total aset investasi masih akan bertumbuh, untuk itu pihaknya menargetkan hingga akhir tahun 2023 aset investasi bisa menyentuh angka Rp 23,5 triliun atau tumbuh sekitar 9%.

Sementara di tahun 2024, lanjut Eben, BNI Life menargetkan aset investasi bakal tumbuh sekitar 7% sampai 8% hingga akhir tahun.

“Strateginya adalah mengalokasikan premi dan dan hasil investasi ke intsrumen-instrumen yang optimal di tahun depan. Tentunya kami juga akan aktif melakukan rebalancing aset jika menemui momentum baik di market nantinya,” imbuhnya.

Baca Juga: Strategi Pemain Asuransi Jiwa Jaga Kesehatan

Lebih lanjut, Eben menambahkan, terkait penempatan investasi di tahun depan masih akan sama dengan tahun 2023 yang mayoritas pada instrumen pendapatan tetap sebagai booster, sedikit di instrumen saham dan secukupnya di instrumen pasar uang untuk menjaga likuiditas.

"Sejalan dengan rencana perusahaan untuk mendukung lebih penerapan ESG, maka dari sisi investasi pun akan mendukung rencana tersebut dalam pemilihan aset-aset investasi nantinya,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×