kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi di unitlink masih mengecewakan


Rabu, 13 Juni 2012 / 10:00 WIB
Investasi di unitlink masih mengecewakan
ILUSTRASI. Intip saham-saham yang paling banyak dilego asing selama sepekan ini


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kinerja unitlink belum memberikan kabar baik. Setelah tahun lalu, imbal hasil unitlink berbasis saham melorot, kondisinya sama terulang lagi pada tahun ini. Berdasarkan riset KONTAN, imbal hasil unitlink basis saham sejak akhir tahun 2011 sampai pertengahan tahun ini melorot di 3%-6%.

Bagi pemilik unitlink, kabar ini kurang menggembirakan.Soalnya, hasil investasi tidak memberi untung, tapi malah buntung. Namun Anda yang berminat membeli unitlink, mungkin sekarang waktunya.

Melorotnya imbal hasil unitlink sudah bisa ditebak lantaran masih memerahnya pasar saham. Lihat saja unitlink Attractive Money keluaran AXA Mandiri Financial Service, harga per 11 Juni 2012 Rp 134.16 alias menyusut 6,7% dibandingkan harga per 29 Desember 2011 Rp 143,95.

Iwan Pasila, Chief Financial Officer AXA Mandiri Financial Service, bilang, situasi itu mendorong nasabah melakukan koreksi. Namun, dipastikan nilainya sangat kecil. "Makanya kami tidak berpengaruh," ujarnya.

Jangka panjang

Iwan yakin, nasabah memahami kondisi ini. Nasabah tetap yakin dengan prospek unitlink, meski pasar naik turun. Buktinya nasabah tetap membayar premi secara reguler. Di AXA Mandiri, kontribusi unitlink paling besar, hingga 75%-80% premi baru. Sayang, angka perolehan premi hingga kuartal I-2012 masih disimpan rapat. Tahun lalu total premi sebesar Rp 4,85 triliun, tumbuh 24,3% daripada tahun 2010.

Bambang Rudijanto Director and Chief Agency Asuransi Jiwa Sequislife, menambahkan unitlink gampang terpengaruh pasar, tapi nasabah yang berpindah produk sangat kecil. Justru saat ini, banyak nasabah melakukan top-up ketika harga unitlink melorot.

Sayang Bambang menolakmenyebutkan premi baru. "Semua tergantung pasar, tetapi nasabah semakin paham," ujar Bambang.

Sequislife membukukan total premi kuartal I 2012 sekitar Rp 447,8 miliar, tumbuh 23,69% dibandingkan periode sama tahun lalu. Dari jumlah itu, 90%-95% berasal dari unitlink.

Vivien Kusumowardhani Presiden Direktur CIMB Sun Life, mengatakan kinerja unitlink sangat tergantung market. Semisal unitlink keluaran CIMB Sun Life, CSL Link Ekuitas, harga per 8 Juni 2012 Rp1.170,97. Padahal pada 29 Desember 2011 Rp 1.213,78, artinya harga sudah melorot 3,5% sepanjang tahun ini.

Meski koreksi, Vivien memastikan tidak ada nasabah berpindah produk. Vivien merahasiakan pendapatan premi kuartal I 2012. Akhir tahun 2011 lalu, pendapatan premi Rp 943 miliar, tumbuh 225% dari 2010. Vivien menegaskan, bagus tidaknya produk unitlink tidak bisa diukur year on year. Imbal hasil positif unitlink baru bisa dilihat jangka waktu rata-rata 10 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×