kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investor Korsel akuisisi 40% saham Bank Andara


Sabtu, 21 November 2015 / 13:39 WIB
Investor Korsel akuisisi 40% saham Bank Andara


Reporter: Galvan Yudistira, Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bisnis perbankan Indonesia terus menarik minat investor asing. Yang terbaru, investor asal Korea Selatan, APRO Financial Co Ltd (APRO) mengumumkan rencana pembelian saham PT Bank Andara.

Uraian transaksinya, Bank Andara akan merilis 202.923 saham baru. Berdasarkan Perjanjian Pengambilan Bagian Saham Bersyarat (PPBSB) yang disepakati 20 November 2015, APRO akan menyerap seluruh saham baru itu, sehingga kelak menjadi pemilik 40% saham Bank Andara. Berapa nilai transaksinya?

Direktur Teknologi & Operasional Bank Andara, Irianto Kusumadjaja belum bisa menyebutkan secara detail. Yang jelas, APRO akan menyuntikkan tambahan modal ke Bank Andara senilai Rp 450 miliar.

Dengan suntikan tersebut, modal Bank Andara akan menjadi Rp 750 miliar. "Dari tambahan Rp 450 miliar plus harga 40% saham, jumlah totalnya berkisar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun," jelas Irianto kepada KONTAN, Jumat (20/11).

Sebagai gambaran, berdasarkan prospektus ringkas rencana akuisisi yang diperoleh KONTAN, nilai ekuitas Bank Andara per akhir tahun 2014 sebesar Rp 177,48 miliar, dan dengan aset mencapai Rp 1,01 triliun.

APRO sendiri merupakan anak usaha dari APRO Services Group. Lingkup usahanya meliputi pembiayaan kredit hingga usaha penyewaan rumah.

Nelson Tampubolon, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjelaskan, proses akuisisi Bank Andara ini masih harus melalui fit and pro-per test dahulu. Selain itu, "Mereka (APRO) berkomitmen mengambil dua bank untuk dimerger," ujar Nelson.

Namun, Nelson belum tahu target bank yang akan diakuisisi APRO selanjutnya. "Mungkin mereka sedang menjajaki," imbuh Nelson.

Pasca akuisisi, Irianto mengungkapkan, model bisnis Bank Andara masih akan sama. Sampai saat ini, penyaluran kredit Bank Andara sebagian besar kepada bank perkreditan rakyat (BPR), multifinance dan small medium enterprises (SME).

Tahun depan, Bank Andara membidik kredit tumbuh 50% menjadi antara Rp 1,3 triliun–Rp 1,4 triliun. Pertumbuhan kredit akan ditopang dari bisnis mikro. Ke depan, Bank Andara akan menyasar kerjasama dengan banyak BPR untuk menggeber kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×