Reporter: Dea Chadiza Syafina, Galvan Yudistira, Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski masih dihantui ketidakpastian ekonomi global dan lokal, bank-bank besar tetap akan menggeber ekspansi tahun depan. Termasuk menyiapkan bujet belanja modal untuk mendanai akuisisi.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berencana mengakuisisi perusahaan pembiayaan dan sekuritas. Untuk multifinance, Direktur Keuangan Bank BRI, Haru Koesmahargyo bilang, BRI berniat mengakuisisi BTMU-BRI Finance.
Multifinance ini ialah perusahaan patungan antara BRI dan Bank of Tokyo Mitsubshi UFJ. BRI memiliki 45% saham BTMU-BRI Finance, sisa 55% dikuasai Bank of Tokyo. “Kami berencana membeli 55% BTMU-BRI Finance milik Bank of Tokyo Mitsubshi UFJ. Tapi ini masih dikaji lebih lanjut,” tandas Haru, Selasa (10/11).
BRI menyiapkan belanja modal sebesar Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun tahun depan. Setengah dari belanja modal itu, untuk pengembangan teknologi informasi (IT) BRI. Sebagian lain untuk sejumlah pos, termasuk akuisisi.
BRI juga masih mengantongi rencana pembelian Asuransi Jiwa Bringin Life. BRI telah meneken conditional sale and purchase agreement (CSPA) dengan Dana Pensiun BRI, pemegang saham mayoritas.
BRI kini tinggal menunggu restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tak mau kalah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan mengakuisisi bank dan perusahaan asuransi di 2016. Selain melengkapi anak usaha di bidang keuangan, akuisisi juga untuk melengkapi portofolio bisnis BNI di segmen ritel dan konsumer.
BNI memasukkan rencana ini di rencana bisnis bank 2016. BNI kini sedang mengkaji besaran dana investasi untuk akuisisi. "Berbagai opsi disiapkan, termasuk revaluasi aset yang bisa dimanfaatkan untuk pertumbuhan anorganik," kata Direktur Keuangan BNI, Rico Riza Budidarmo.
Bank Mandiri memilih tak terlalu agresif. Belanja modal Bank Mandiri 2016 yang sebesar Rp 1,7 triliun lebih fokus untuk pengembangan IT.
Kartika Wirjoatmodjo, DirekturKeuangan & Strategi Bank Mandiri bilang, sebanyak US$ 100 juta untuk IT. Tapi, Bank Mandiri akan membentuk perusahaan modal ventura bernama Mandiri Capital dengan modal Rp 500 miliar.
Modal ventura ini akan membiayai bisnis-bisnis pemula (startup), antara lain dari para pemenang program Wirausaha Muda Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News