Reporter: Feri Kristianto, Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. Legitnya kue bisnis asuransi di tanah air bukan sekadar isapan jempol. Bukan hanya investor asing saja tertarik, pengusaha lokal juga. Lihat saja MNC Group lewat PT Bhakti Capital Indonesia meresmikan kehadiran anak perusahaan asuransi umum, PT MNC Asuransi Indonesia (MNC Insurance). Ini melengkapi usaha asuransi jiwa (MNC Life) yang sudah ada.
Asuransi ini merupakan hasil akuisisi PT Jamindo General Insurance pada Desember 2011. Sayang manajemen merahasiakan nilai akuisisi. Awal Januari 2012, manajemen mengganti nama perusahaan menjadi MNC Asuransi Indonesia dan mendapat izin beroperasi pada Maret 2012.
Purnadi Harjono, Direktur Bhakti Capital Indonesia, menjelaskan sebagai induk perusahaan, MNC memiliki aset yang membutuhkan asuransi. Adanya MNC Insurance akan mensinergikan bisnis perusahaan. "Kami punya banyak gedung dan peralatan media, bisa menjadi captive market," ujarnya pada Kamis (5/7).
Alasan lain, peluang asuransi umum di tanah air masih besar. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat, premi asuransi umum dan reasuransi Rp 10,5 triliun per triwulan pertama tahun ini, tumbuh 10% dibanding periode sama tahun lalu. Penetrasi asuransi umum baru 0,51% dari produk domestik bruto nasional.
Manajemen MNC Insurance sendiri bertekad langsung tancap gas. Tahap awal akan menggarap grup dulu. Sampai kuartal I-2012, laba bersih MNC Insurance mencapai Rp 4,2 miliar dengan nilai aset sekitar Rp 90,9 miliar.
Modal perusahaan Rp 54,7 miliar. Lalu, September tahun ini, akan mendapat suntikan dana agar memenuhi modal minimal Rp 70 miliar.
Victor Sandjaja, Direktur MNC Insurance, mengatakan tahun ini komposisi bisnis berasal dari grup usaha sebesar 80%, sisanya dari luar. Nantinya, komposisi itu bakal berubah demi mengejar target premi sebesar Rp 134 miliar per tahun 2013, dan tahun 2016 sebesar Rp 500 miliar.
Tancap gas
Investor lokal lain, Bank Central Asia (BCA) juga ingin memperluas bisnis asuransi. Namun, mereka ingin terjun ke bisnis asuransi jiwa, karena sudah memiliki usaha asuransi umum melalui PT Central Sejahtera Insurance (CSI) yang resmi beroperasi Juli 2011 lalu.
Sayang, manajemen BCA merahasiakan strategi untuk merealisasikan bisnis itu. Pastinya, bisnis asuransi jiwa ini sudah ada dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Lalu, pilihan strateginya adalah dengan mengakuisisi atau joint venture.
Henry Koenaifi, Direktur Consumer Banking BCA, menjelaskan anak usaha ini membidik bisnis asuransi jiwa dan kesehatan. Mereka ingin memanfaatkan nasabah BCA yang mencapai 9 juta-10 juta rekening untuk memasarkan produk asuransi itu. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News