Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Jumlah investor pasar modal terus bertambah, sejumlah bank optimistis bisnis kustodian akan terus tumbuh.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat tren pertumbuhan jumlah investor di pasar modal selama 3 tahun terakhir telah meningkat menjadi 11,73 juta investor per September 2023.
PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya, yang melihat hal ini sebagai peluang untuk mendorong bisnis kustodian.
CIMB Niaga sendiri menargetkan pertumbuhan dana kelolaan Asset Under Management (AUM) sebesar 20% yoy pada tahun 2023. Saat ini tercatat total dana kelolaan AUM sebesar Rp240 triliun per September 2023, atau tumbuh 13% yoy dibandingkan tahun lalu.
"Kami nomor 5 (bank kustodi) dengan dana kelolaan terbesar secara AUM. Untuk target 20%, tapi kan biasanya nanti kita akan compare juga antara revenue dengan drivers, harus lihat dari kompleksitas, permintaan nasabah," kata Kha Siung, Securities Services Head CIMB Niaga kepada Kontan, Rabu (25/10).
Baca Juga: CIMB Niaga Luncurkan Sistem Kustodian Terbaru
Kha Siung menyebut jasa layanan kustodian ikut berkontribusi pada fee based income CIMB Niaga, meski begitu ia tidak merinci berapa besar kontribusi tersebut kepada pendapatan bank.
Sementara itu meski tidak merinci pertumbuhan nasabah kustodi, namun ia menyebut terdapat peningkatan.
"Jumlah fund ya meningkat dibandingkan tahun lalu, kita ada launching fund baru, termasuk pipeline juga ada masuk, pipeline baru dalam pengajuan ojk untuk dapat approval untuk bisa di launching," katanya
Senada, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga memproyeksikan pertumbuhan dana kelolaan kustodian.
"Ke depan, kami melihat tren bisnis bank kustodian masih akan tumbuh positif, selaras dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi pada instrumen investasi seperti reksa dana dan surat berharga," kata Hera F Haryn, EVP Secretariat & Corporate Communication BCA kepada Kontan, Rabu (25/10)
BCA mencatat per September 2023, Asset Under Custody mencapai lebih dari Rp328 triliun, meningkat 32% yoy. Hera menyebut pertumbuhan bisnis kustodian ini berkontribusi positif terhadap kenaikan pendapatan selain bunga BCA, yakni sebesar 7,7% yoy
Untuk mendorong transaksi dan dana kelolaan layanan Kustodian, BCA bekerjasama dengan lebih dari 40 manajer investasi dan mengadministrasikan lebih dari 300 produk investasi di antaranya berupa reksa dana terbuka, reksa dana terproteksi, reksa dana penyertaan terbatas, reksa dana ETF, serta kontrak pengelolaan portofolio efek.
"Kami juga melayani berbagai jenis nasabah institusi/individu lainnya untuk penatausahaan surat berharga yang dimiliki, baik untuk surat berharga yang diperdagangkan di dalam maupun di luar negeri," kata Hera.
Sementara itu Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menyebut telah mengelola dana sebesar Rp 13,5 triliun dari bisnis kustodian per September 2023.
"Seiring dengan meningkatnya kepercayaan para manajer investasi untuk mengelola produk reksa dananya di kustodian bjb, sehingga produk reksa dana yang dikelola kustodian bjb menjadi bertambah serta dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan fee based income bank bjb," kata Yuddy kepada Kontan, Rabu (25/10).
Lebih lanjut Yuddy menyebut Bank BJB akan terus mengembangkan kerjasama dengan berbagai sekuritas ternama.
"Kami juga saat ini memiliki bjb sekuritas yang juga perusahaan efek daerah pertama di indonesia sehingga dana kelolaan kustodian bank bjb dapat semakin meningkat," katanya.
Baca Juga: Bank BJB Kantongi Laba Konsolidasian Rp 1,43 Triliun pada Kuartal III 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News