kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu rush money berhembus, begini strategi perbankan untuk yakinkan nasabah


Jumat, 03 Juli 2020 / 15:50 WIB
Isu rush money berhembus, begini strategi perbankan untuk yakinkan nasabah
ILUSTRASI. Costumer Service melayani nasabah di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Maybank Kalibesar Jakarta usai peresmian kembali, Kamis (6/9). KCP Maybank Kalibesar merupakan cabang yang beroperasi saat bank didirikan pada tahun 1959. Dengan beroperasinya kembali KCP m


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

Meski pelaku provokasi sudah ditangkap, perbankan tidak juga tinggal diam. Bank BTN misalnya, telah meminta aparat  kepolisian menyelidiki aktor intelektual penyebar hoax rush dana perbankan tersebut. Pasalnya hoaks yang mereka sebarkan bisa mengganggu perekonomian negara.

"Para penyebar hoaks ini sudah seperti teroris karena mengganggu stabilitas ekonomi negara. Kalau sampai nasabah melakukan penarikan dana besar-besaran di perbankan, maka akan membuat bank sehat jadi sakit. Jadi aktor intelektualnya harus ditangkap," kata Direktur Finance, Planning & Treasury BTN Nixon LP Napitupulu.

Bukan apa-apa, menurut pandangannya jika bank sehat menjadi sakit maka pemerintah yang saat ini sudah repot dalam menangani pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19, harus turun tangan lagi dalam menangani masalah perbankan.

Baca Juga: BTN: Likuiditas BTN aman dan nasabah perbankan jangan panik

Perencana Keuangan Eko Endarto menilai tidak ada ajakan provokasi ini pun sejatinya masyarakat memang sedang butuh uang tunai. Tapi, ajakan untuk rush seharusnya juga tidak perlu dilakukan.

Toh, seluruh dana nasabah di perbankan diawasi oleh OJK dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan. "Ambil saja seperlunya, dan miliki cash (uang tunai) cadangan sekitar 3 bulan ke depan sebagai dana darurat," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/6).

Namun, untuk memitigasi hal ini seharusnya OJK dan LPS lebih aktif meyakinkan nasabah perbankan agar lebih tenang. Tentunya supaya tren penarikan uang secara tidak wajar ini bisa segera berakhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×