kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ITFC beri pembiayaan US$ 6 juta kepada eksportir kopi Indonesia


Selasa, 16 Juli 2019 / 11:58 WIB
ITFC beri pembiayaan US$ 6 juta kepada eksportir kopi Indonesia


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BERASTAGI. International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) menyalurkan pembiayaan sebesar US$ 6 juta kepada tiga eksportir dan koperasi kopi Indonesia. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli biji kopi dari pasar lokal yakni petani kopi untuk di ekspor secara global.

Pembiayaan ini menggunakan skema perjanjian Murabahah antara eksportir kopi dengan ITFC. Adapaun pembiayaan kali ini, merupakan bagian dari paket pembiayaan ITFC untuk eksportir kopi UKM Indonesia sebesar US$ 30 juta.

Pendaan ini merupakan bagian dari ITFC sebagai solusi perdagangan terpadu bagi negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI). ITFC sendiri merupakan bagian dari Islamic Development Bank.

Baca Juga: BNI mengucurkan kredit Rp 300 miliar kepada anak perusahaan Sejahtera Grup

ITFC memadukan pembiayaan dan pengembangan perdagangan hingga lintas negara. Guna menyiapkan kualitas kopi unggulan, ITFC telah mengelar pelatihan bagi petani kopi Sumatera Utara. Pelatihan ini dikemas dalam program pengembangan ekspor kopi Indonesia yang sudah dimulai sejak 2016 lalu.

“Pelatihan ini akan memberikan para petani kemampuan untuk mengatasi tantangan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Juga meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi mereka,”ujar Chief Executive Officer ITFC Eng Hani Salem Sonbol di Grand Mutiara Hotel, Berastagi pada Selasa (16/7).

Lanjut Ia, perjanjian Mudarabahah ini dirancang untuk mengatasi kurangan akses pembiayaan bagi eksportir kopi UKM Indonesia. Selain itu, juga untuk memastikan bahwa rantai pasokan kopi lokal tetap eksis secara berkelanjutan. Ia berharap para petani juga mendapatkan insentif lebih dan meningkatkan kualitas kopi.

Sonbol menyatakan dalam mengelar pelatihan, ITFC menggandeng LSM seperti Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI) dan PETRASA. Program pelatihan ini telah menyasar 349 petani kopi di 11 desa di Kabupaten Karo dan Dairi di Sumatera Utara.

Baca Juga: BNI Multifinance pertimbangan tawaran pendanaan valas dari bank asing

Setelah mengelar pelatihan sejak September 2018, ITFC menyelenggarakan upacara kelulusan petani kopi sebagai apresiasi petani kopi yang telah menyelesaikan serangkaian pelatihan tentang peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kopi.

“Para petani yang berpartisipasi dilatih dengan praktik pertanian yang baik yang sangat penting dalam menghadapi tantangan karena perubahan iklim. Juga untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kopi mereka,” tambah Sonbol.

ITFC menyatakan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kopi pada 2017 naik 12,56% menjadi 464.000 ton dari tahun sebelumnya. Adapun total nilai ekspor tahunan dari industri kopi sebanyak US$1,2 miliar atau setara dengan Rp 16,8 triliun. Namun peningkatan permintaan pasar untuk kopi tidak diimbangi oleh pertumbuhan produksi kopi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×