kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45894,20   -1,34   -0.15%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga dana murah, NIM bank di tanah air masih jumbo


Rabu, 29 Juli 2020 / 06:20 WIB
Jaga dana murah, NIM bank di tanah air masih jumbo


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

Kabar baiknya, BCA masih sangat kuat dari sisi dana murah (CASA). Tingkat dana murah yang tinggi ini otomatis membuat biaya dana perseroan menjadi lebih kecil.

Catatan saja, CASA BCA per Juni 2020 ada sudah sebesar Rp 575,97 triliun meningkat 12,8%. Rasio dana murah juga mampu dijaga stabil di level 75,6% nyaris tidak bergerak dari periode setahun sebelumnya.

CASA yang jumbo ini ujungnya membuat biaya dana alias cost of fund (CoF) bank bersandi bursa BBCA ini sangat kecil yakni 1,54% per Juni 2020. Jauh menurun dari periode setahun sebelumnya 2,02%.

Hal yang hampir serupa juga terjadi di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim). Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha bilang per Mei 2020 posisi NIM perseroan ada di level 5,88%.

Baca Juga: Nilai dividen tahun depan diprediksi turun, pilih emiten dengan yield di atas 3%

Kendati diterpa pandemi, Ferdian optimistis pihaknya akan tetap bisa menjaga NIM hingga akhir tahun. "Kami harapkan NIM bisa 5,8%-6% di akhir tahun. Dengan lebih mencoba menjaga CoF," terangnya kepada Kontan.co.id, Selasa (28/7). Bank bersandi bursa BJTM ini memang terbukti mampu menjaga biaya dana.

Catatan perseroan, per Mei 2020 CoF sudah melandai ke level 2,9%. Justru menurun dari posisi Mei 2019 sebesar 3,2%. "Kami lakukan evaluasi, terutama suku bunga mahal di deposito. Karena memang trennya di industri juga turun (bunga deposito)," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×