Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Pelambatan ekonomi domestik ternyata tak cukup berpengaruh bagi kinerja Bank Jawa Barat Banten (BJB). Bank pembangunan daerah (BPD) ini mencatat pertumbuhan kinerja positif pada kuartal III lalu.
Direktur Utama BJB Bien Subiantoro, mengatakan aset Bank BJB per kuartal III 2013 tumbuh menjadi Rp 75 triliun. Angka ini tumbuh 15,2% ketimbang periode sama tahun 2012 sebesar Rp 65,1 triliun. "Laba per September 2013 mencapai lebih dari Rp 1 triliun," kata Bien.
Pencapaian laba pada kuartal III ditopang oleh penyaluran kredit yang cukup besar. Bien mengatakan, penyaluran kredit hingga September 2013 meningkat 32%. Pada kuartal III 2012 lalu, Bank BJB mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 32,79 triliun.
Meski laju kredit kuartal III cukup tinggi, Bank BJB berencana mengerem pertumbuhan kredit pada kuartal IV 2013. Sehingga, pertumbuhan kredit hingga akhir tahun bakal lebih lambat. Bien mengatakan, Bank BJB akan menurunkan pertumbuhan kredit sesuai arahan Bank Indonesia di kisaran 20%.
Untuk menopang kinerja ke depan, BPD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten ini menjalin kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans), Rabu (9/10). Dalam kerjasama tersebut, Bank BJB akan memberikan fasilitas kredit kepada calon dan mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.
Maklum, selama ini, tidak ada bank nasional yang menyalurkan pembiayaan kepada calon TKI. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, mengatakan cuma Bank Chinatrust yang memberikan fasilitas pinjaman kepada calon TKI.
Bien mengatakan, pembiayaan calon TKI merupakan potensi yang akan digarap BJB. Apalagi, selama ini bank asing mematok bunga yang cukup tinggi, yakni sebesar 50% dengan tenor sembilan bulan.
Karena itu, Bank BJB berencana menyalurkan pinjaman kepada calon TKI dengan suku bunga rendah dengan plafon kredit di kisaran Rp 50 juta - Rp 100 juta per orang. "Kami juga akan menyalurkan kredit mikro kepada mantan TKI yang kembali ke Indonesia," kata Bien.
BJB juga akan menyediakan jasa pengiriman uang (remitansi) kepada para TKI. Tujuan program ini untuk mendongkrak pendapatan alias fee based income dari transaksi remitansi.
Hindun Herdiyani, Assistant VP Group Remittance Bank BJB, menargetkan pendapatan komisi dari transaksi remitansi Bank BJB hingga akhir tahun sebesar Rp 23,5 miliar. "Realisasi sudah separuh target," kata Hindun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News