Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan menjaga rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) di level 90%. Achmad Baequni, Direktur Keuangan BRI mengatakan, pihaknya akan memperlambat laju penyaluran kredit sebesar 15%-17% untuk menjaga likuiditas perusahaan.
"Kami akan menjaga LDR di level 90% sampai akhir tahun 2014," kata Baequni, akhir pekan.
Adapun, bank plat merah ini terus mencatat kenaikan rasio LDR. Misalnya 94,00% per kuartal II tahun2014, kemudian 92,01% per kuartal I tahun 2014. Artinya, rasio LDR BRI ini sudah mencapai batas atas aturan rasio LDR maksimal sebesar 92%.
Baequni menambahkan, untuk menurunkan rasio LDR, pihaknya juga akan menjaga pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11% pada semester II tahun 2014. Kedepan, perusahaan tidak akan gencar mencari likuiditas di pasar, karena bank membayar beban lebih tinggi untuk memberikan bunga deposito besar.
"Kalau bunga dipaksakan naik itu akan berdampak pada kenaikan biaya dana. Tapi, jika bunga kredit ikut naik, maka akan menaikkan risiko kredit," jelasnya. Ke depan, kelebihan likuiditas yang terjadi karena perlambatan laju kredit, akan disetorkan ke secondary reserve.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News