kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jalan panjang berburu Bank Permata (BNLI) hingga dimenangkan Bangkok Bank


Kamis, 12 Desember 2019 / 22:54 WIB
Jalan panjang berburu Bank Permata (BNLI) hingga dimenangkan Bangkok Bank
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang di kantor layanan bank Permata Jakarta, Senin (6/3). Bank Permata di tahun 2016 telah melakukan rights issue dengan total Rp 5,5 triliun. Sehingga, ditambah dengan rights issue tambahan Rp 3 triliun di tahun 2017 ini akan meningkat


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) telah melalui jalan panjang dan berliku. Bermula dari pernyataan Standard Chartered Bank (SCB) akhir tahun 2018 yang menyatakan hendak melepas kepemilikan 44,56% saham Bank Permata,setelahnya, sejumlah lembaga keuangan lokal maupun global berlomba hendak meminang Bank Permata. 

Namun, tak ada yang menyangka, perburuan Bank Permata akhirnya dimenangkan Bangkok Bank. Kamis (12/12) Bangkok Bank menandatangani perjanjian pembelian saham dengan SCB dan PT Astra Internasional Tbk (ASII).

Baca Juga: Bos Bangkok Bank targetkan akuisisi Bank Permata rampung kuartal III 2020

Isinya Bangkok Bank bakal membeli 89,12% saham Bank Permata yang sebelumnya masing-masing dikempit Astra dan SCB sebesar 44,56%. Ketiganya sepakat, transaksi akan dilakukan seharga 1,77x nilai buku dengan harga indikatif per September 2019 Rp 1.498. merujuk hal tersebut, nilai yang akan digelontorkan Bangkok Bank untuk aksi ini bisa mencapai Rp 37,43 triliun.

Sebagai catatan, nilai pasti yang akan dkeluarkan Bangkok Bank bakal disesuaikan dengan laporan keuangan terakhir sebelum penyelesaian transaksi.

“Akuisisi terhadap Bank Permata tidak terjadi tiba-tiba. Kami membuka cabang pertama di Indonesia 51 tahun lalu, beberapa tahun belakangan kami juga terus memantau dan mengevaluasi pertumbuhan organik perbankan selaras target akuisisi kami,” kata Presiden Direktur Bangkok Bank Chartsiri Sophonpanich saat Jumpa Pers di Hotel Indonesia, Kamis (12/12).

Baca Juga: Simak target dan strategi Bank BTN dan Bank DKI menggenjot kinerja tahun 2020

Selanjutnya, Sophonpanich menjelaskan, pihaknya bakal menggelar RUPSLB guna meminta restu para pemegang saham perseroan terkait aksi ini. Bangkok Bank juga diakuinya bakal memenuhi ketentuan akuisisi yang berlaku guna mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Targetnya, kuartal III-2020, akuisisi bisa dapat dirampungkan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×