Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
Pascaakuisisi rampung, Sophonpanich bilang Bangkok Bank juga akan terus mendukung bisnis Bank Permata khsuusnya di segmen ritel. Sophonpanich juga mengaku cukup terkesan dengan platform digital perankan Bank Permata yaitu Permata Mobile X.
“Kami juga akan melanjutkan hubungan kemitraan Bank Permata dengan Astra mencakup produk seperti bancassurance, cash management, dan payroll loan kepada karyawan Astra,” lanjutnya.
Baca Juga: Sebelum Bangkok Bank, ini calon-calon pemilik Bank Permata
Meski demikian, Sophonpanich menambahkan Bangkok Bank kelak akan mendorong Bank Permata untuk melakukan ekspansi ke segmen korporasi dan UMKM yang merupakan bisnis utama Bangkok Bank.
Astra Adalah Kunci
Sebelum akhirnya dipinang Bangkok Bank, peminat Bank Permata sejatinya membludak. Paling awal adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menyatakan minatnya Maret 2019. Konon, bank berlogo pita emas ini telah mengajukan penawaran 1,4x-1,5x nilai buku Bank Permata dengan harga Rp 1.115. Sayang Mei 2019, rencana dikabarkan batal.
Setelah Bank Mandriri giliran lembaga keuangan global yang coba peruntungan meminang Bank Permata. Dua lembaga keuangan asal Jepang yaitu Mizuho Financial Group (MFG), dan Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) ditambah dua lembaga keuangan asal SIngapura yaitu DBS Group, dan OCBC Group dikabarkan bakal jadi investor.
Rumornya, OCBC telah menawarkan harga 2x pbv senilai Rp 1.690, sementara Sumitomo mengajukan penawaran 1,8x pbv seharga Rp 1.490.
Baca Juga: Bank Maspion dan Bank Mayora tak berencana tambah modal tahun depan
“Singapura tidak mungkin mengajukan harga setinggi itu, kalau Jepang mungkin. Namun karena yang mendapatkan adalah Bangkok Bank, artinya penawaran tertinggi dari sana, karena Astra tidak mau jual kalau harga tidak tinggi,” kata Kepala Riset Semuel Sekuritas Indonesia.