Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
Dalam keterangan resminya, Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto menyatakan alasan penjualan kepemilkan saham Astra lantaran kinerja Bank Permata yang mulai membaik.
Asal tahu, 2016 lalu, Bank Permata sempat didera masalah kredit macet. Rasio non performing loan (NPL) gross perseroan kala itu mencapai 8,8%. Di atas ambang batas yang bisa ditolerasni OJK sebesar 5%.
Baca Juga: Pergerakan pasangan kurs GBP/USD menunggu hasil pemilu Inggris
“Keputusan kami terkait Bank Permata telah mempertimbangkan kinerjanya yang membaik, prospek positif industri jasa keuangan di Indonesia dan strategi kami untuk fokus memperkuat posisi Astra sebagai penyedia jasa keuangan di segmen ritel di Indonesia.” Tulis Prijono.
Per September 2019, kinerja Bank Permata memang tercatat moncer. Perseroan berhasil meraih laba bersih Rp 1,1 triliun dengan pertumbuhan 121% (yoy). Sementara rasio NPL gross berhasil ditekan hingga level 3,3%.
“Atas nama seluruh manajemen dan karyawan, kami menyambut baik pemberitahuan dari para pemegang saham kami bahwa Bangkok Bank akan menjadi pemegang saham mayoritas Bank Permata setelah transaksi diselesaikan,” Presiden Direktur Bank Permata Ridha DM Wirakusumah dalam keterangan resminya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News