Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menargetkan volume penjaminan kredit mencapai Rp 156 triliun di tahun 2018. Jumlah itu naik 15,5% dari target volume penjaminan tahun lalu yakni Rp 135 triliun.
“Nilai Rp 156 triliun itu meningkat dari tahun sebelumnya. Kami menargetkan itu melihat perubahan industri keuangan, jadi kalau kami tidak berubah maka akan ketinggalan,” kata Direktur Bisnis Penjaminan Jamkrindo Amin Mas’udi ketika ditemui Kontan di Jakarta, Senin (30/4).
Tahun lalu, penyaluran penjaminan kredit yang diberikan Jamkrindo sebagian besar untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR). Target porsi kredit KUR bakal sama, di mana nantinya sekitar Rp 60 triliun untuk penjaminan kredit tersebut, sedangkanya sisanya dari multiguna, kredit penjamin investasi dan kontruksi.
Sementara hingga kuartal I 2018, Jamkrindo mencatatkan volume penjaminan kredit telah mencapai Rp 51 triliun. Namun, Amin tidak menjelaskan secara detil berapa pertumbuhan kuartal I dibandingkan tahun lalu.
“Sampai akhir hari ini mencapai Rp 51 triliun lebih di kuartal I 2018. Pertumbuhannya cukup bagus. Kami mengharapkan laba tumbuh 27% dan volume 37% dari tahun lalu,”kata dia.
Untuk mencapai target tersebut, Jamkrindo akan memprioritaskan kerja sama dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baik, di bidang finansial maupun non finansial. Terlebih, fokusnya pada penjaminan kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sepanjang tahun 2017, Jamkrindo mencatatkan perolehan laba sebesar Rp 1,02 triliun, atau naik 8,3% dari tahun sebelumnya yaitu Rp 941,4 miliar. Pencapaitan itu berbarengan dengan kenaikan aset perusahaan mencapai Rp 14,6 triliun atau, naik 8,95% secara year on year (yoy).
Diketahui Jamkrindo adalah perusahaan penjamin yang merupakan bagian dari BUMN. Perusahaan ini mengambil fokus bisnis penjaminan kredit pada usaha UMKM dan koperasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News