Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Rizki Caturini
MAKASAR. Untuk meningkatkan jumlah nasabah, Bank Muamalat Indonesia merilis dua produk terbaru bernama Tabungan Muamalah Umroh dan Pembiayaan Umroh Muamalat. Produk perbankan berbasis syariah tersebut dipatok mampu menjaring 2.000 hingga 3.000 nasabah baru hingga akhir tahun 2011.
Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin berharap, produk tabungan dan pembiayaan umroh itu bisa memberi kontribusi cukup signifikan terhadap bisnis perusahaan. Seperti produk tabungan haji misalnya, yang dari sisi tabungan mampu mengantongi Rp 500 miliar dalam enam bulan sejak dirilis pertengahan tahun 2010.
"Kami mematok bisa menjaring 2.000-3.000 nasabah baru terjaring lewat program tabungan dan pembiayaan umroh, sekaligus untuk menopang target pertumbuhan pasar hingga 50% di sepanjang tahun ini," ujarnya ditemui KONTAN pada peluncuran produk di Makasar, Sulawesi Selatan, akhir pekan lalu.
Tabungan Muamalat Umroh, dapat dimiliki dengan pembukaan saldo awal sebesar Rp 200.000. Nantinya, nasabah sendiri yang akan menentukan target pencapaian dana, yakni minimal Rp 10 juta dan maksimal Rp 50 juta.
Keunggulannya, produk ini tidak dikenakan biaya administrasi. Pun, tidak terbebani biaya penutupan rekening bila target dana tercapai. Tidak hanya itu, bahkan nasabah produk ini juga mendapatkan perlindungan asuransi jiwa gratis senilai Rp 20 juta.
Sementara, Pembiayaan Umroh Muamalat merupakan fasilitas pinjaman untuk melakukan perjalanan ibadah umroh dengan plafon maksimal Rp 35 juta. Pembiayaan yang ditempel dengan perlindungan asuransi jiwa ini juga tidak perlu menjaminkan agunan.
Dua produk pertama Bank Muamalat di 2011 ini, menurut Direktur Keuangan dan Operasional Hendiarto, sebagai upaya pengembangan produk ritel untuk meningkatkan jumlah nasabah dan menghimpun dana secara kompetitif. "Seluruh infrastruktur yang mendukung produk ritel akan terus kami tingkatkan," imbuh dia.
Adapun total nasabah Bank Muamalat per 2010 tercatat sekitar 3 juta nasabah. Antara lain, terdiri dari nasabah tabungan 2,8 juta nasabah, giro sebanyak 21.000 nasabah, dan deposito sekitar 91.000 nasabah. Dengan jaringan outlet sebanyak 360 kantor, aliansi dengan 39.000 jaringan ATM Bersama dan ATM Prima atau BCA untuk tarik tunai.
Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Bank Muamalat membukukan pencapaian 2010 lalu sebesar Rp 17,4 triliun. Angka itu naik 30,9% dibanding tahun sebelumnya Rp 13,3 triliun. Sedangkan, aset tercatat tumbuh 33%, yakni dari Rp 16,2% di 2009 lalu menjadi Rp 21,4 triliun di tahun berikutnya.
Peningkatan pencapaian tersebut, Hendiarto bilang, terutama didongkrak oleh perluasan aksesibilitas dan pengembangan produk, termasuk melakukan inovasi layanan. Imbasnya, laba Bank Muamalat terkerek naik 180% dari Rp 78,7 miliar di 2009 lalu menjadi Rp 222,6 miliar di akhir 2010.
Pertebal bisnis di timur
Selain memperluas jaringan dan mengembangkan produk perbankan syariah, Direktur Ritel Adrian A Gunadi mengatakan, pihaknya bakal mempertebal portofolio bisnis di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dari 20 kantor yang ada saat ini. Antara lain, Makasar, Manado, Kendari, Palu, Gorontalo, dan Mamuju.
Sebab, perkembangan bisnis di wilayah timur masih sangat potensial, bahkan untuk menggarap pasar dengan komposisi nasabah non-Muslim lebih dari 50%. "Khusus KTI, sepanjang tahun lalu, Bank Muamalat menghimpun DPK sebesar Rp 1,18 triliun atau memberi kontribusi sebanyak 20% terhadap total bisnis perusahaan," pungkas Adrian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News