kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasindo gagal optimal di asuransi pertanian 2015


Jumat, 12 Februari 2016 / 16:53 WIB
Jasindo gagal optimal di asuransi pertanian 2015


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) harus bekerja keras untuk menggenjot bisnis asuransi usaha tanaman padi (AUTP).

Pasalnya perusahaan asuransi plat merah ini menghadapi tantangan yang tak enteng di lapangan.

Direktur Operasi Ritel Jasindo Sahata L. Tobing mengakui realisasi dari AUTP di tahun kemarin belum optimal.

Salah satu kendala yang dihadapi adalah sebaran petani yang begitu luas sehingga butuh usaha ekstra untuk mengaksesnya.

Kendala berikutnya adalah dari sisi rasio kepemilikan lahan dari para petani yang masih tergolong rendah.

"Rata-rata hanya 0,4 hektar per petani," katanya belum lama ini.

Belum lagi soal komunikasi yang kerap menjadi kendala.

Di satu daerah disebutnya bisa memiliki bahasa dan dialek yang berbeda.

Tak jarang kondisi ini membuat petugas mereka kesulitan dalam berinteraksi dengan para petani.

Dengan sejumlah kendala tersebut, Sahata mengaku memang berimbas pada progres AUTP di tahun kemarin yang belum bisa maksimal.

Dengan waktu efektif tiga bulan yakni dari Oktober sampai Desember 2015, Jasindo baru berhasil menutup 233.000 hektar lahan pertanian padi.

Dengan premi Rp 180 miliar per hektar, berarti di tahun kemarin Jasindo baru mencicipi Rp 42 miliar dari program tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×