Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Di sepanjang tahun kuda kayu, PT Asuransi Jasindo (Persero) berhasil mengantongi perolehan premi hingga Rp 4,6 triliun. Angka itu tercatat tumbuh 17% ketimbang tahun sebelumnya.
Manajemen nilai, pencapaian ini diklaim ditopang oleh kondisi ekonomi makro dan pertumbuhan infrastruktur.
Sahata L Tobing, Direktur Jasindo mengatakan, lini usaha asuransi kebakaran masih memberi kontribusi paling besar dengan pendapatan premi sebesar Rp 1,2 triliun atau sekitar 25% dari total premi. Diikuti oleh asuransi migas sebesar Rp 900 miliar dan asuransi otomotif sebesar Rp 780 miliar.
“Secara komposisi, premi ritel melesat hingga 33% atau menjadi Rp 1,150 triliun. Pertumbuhan premi ritel ini mendongkrak total premi perseroan di sepanjang tahun lalu. Kami harapkan, premi ritel tahun ini mencapai Rp 1,516 triliun,” ujarnya ditemui KONTAN, kemarin (27/1).
Faktor penopang lainnya, yakni peningkatan premi dari unit usaha syariah yang berkisar 7% menjadi Rp 118 miliar. Meski tumbuh tipis, perusahaan asuransi pelat merah ini cukup lega lantaran industri asuransi syariah itu sendiri sedang suam-suam kuku.
Sahata menambahkan, pihaknya menargetkan mengantongi pendapatan premi sebesar Rp 5 triliun hingga akhir tahun nanti atau hanya meningkat 7% ketimbang realisasi tahun 2014. Pertumbuhan ini sekaligus memperhatikan kondisi makro ekonomi nasional.
“Strateginya, kami akan meningkatkan produktivitas sumber daya manusia, serta aktif menjalin kerja sama baru untuk melihat peluang bisnis, termasuk mendorong unit usaha syariah untuk menghimpun premi dua kali lipat atawa menjadi Rp 235 miliar,” imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News