Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Johana K.
JAKARTA Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) makin serius menggarap pasar ritel. Selain menggenjot kinerja bisnis asuransi kendaraan bermotor, perusahaan asuransi pelat merah ini juga mulai menggarap bisnis asuransi kesehatan.
Lirik saja, belum lama ini, Jasindo meluncurkan produk asuransi kesehatan bernama Jasindo Healthcare. Direktur Utama Jasindo Eko Budiwiyono mengatakan, sejatinya produk asuransi kesehatan yang menjadi lahan garapan baru sudah diluncurkan secara internal pada Februari lalu. "Tapi, grand launching baru akan kami lakukan pada bulan Mei mendatang," kata Eko, kemarin.
Meski belum resmi meluncur, masyarakat cukup meminati produk baru ini. Itu terbukti dari banyaknya permintaan dalam bentuk proposal, baik dari perusahaan swasta, pelat merah, maupun perusahaan asing. "Baru satu bulan meluncur, Jasindo Healthcare sudah melayani lebih dari 2.000 peserta," jelas dia.
Soal premi dari produk baru ini, Jasindo memasang target perolehan premi Rp 100 miliar tahun ini. "Angka ini memang cukup mini bila dibandingkan total target premi kami tahun ini yang mencapai Rp 3 triliun," terang Eko.
Jasindo juga optimistis mampu mencapai target premi itu. Apalagi, saat ini perusahaan ini mendapat dukungan 250 rumah sakit rekanan dan 395 apotik atau klinik di seluruh Indonesia. Alhasil, produk asuransi kesehatan yang ia miliki bisa melayani nasabah lebih maksimal karena jangkauan pelayanannya lebih luas.
Produk komprehensif
Eko menambahkan, Jasindo Healthcare merupakan asuransi kesehatan yang komprehensif. Produknya meliputi jaminan rawat inap, rawat jalan, rawat gigi, manfaat melahirkan, manfaat kacamata, hingga manfaat medical check up. "Produk ini merupakan produk asuransi kesehatan yang bersifat indemnity maupun manage care," jelasnya.
Maksud indemnity adalah produk asuransi kesehatan Jasindo memberikan kebebasan kepada nasabah peserta memilih rumah sakit dengan metode pembayaran fee for services, sesuai batasan manfaat yang ada dalam polis.Sementara managed care adalah asuransi kesehatan untuk populasi yang relatif lebih besar di suatu wilayah, dengan menggunakan rumah sakit yang lebih terbatas.
Sekadar catatan, tahun ini Jasindo menargetkan kenaikan premi 7,14%, menjadi Rp 3 triliun. Angka tersebut naik sedikit dibandingkan perolehan premi tahun lalu yang mencapai Rp 2,81 triliun.
Selain dari bisnis asuransi kesehatan, Jasindo akan menggenjot beberapa sektor bisnis, seperti asuransi migas dan aviasi. Asuransi BUMN ini membidik aviasi karena beberapa maskapai penerbangan seperti Garuda dan Merpati akan menambah pesawat dan menambah rute penerbangan.
Jasindo cukup optimistis bakal bisa mendapatkan premi sesuai target. Sebab sampai kuartal I 2010 lalu, pendapatan premi sudah menunjukkan perbaikan. "Selama Januari saja, premi yang kami peroleh mencapai Rp 400 miliar. Saya yakin kuartal ini lebih baik dibandingkan tahun lalu," papar Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News