Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja saham perbankan berkapitalisasi besar terlihat kompak terkoreksi dalam sepekan terakhir. Hal ini terjadi menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia bulan April 2025.
Berdasarkan data RTI, pada penutupan perdagangan Kamis (17/4) kinerja saham PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) kompak memerah. Berbeda dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang terlihat menghijau
Kinerja saham BBRI terkoreksi 0,27% ke level Rp 3.640 per saham. Dalam sepekan terakhir sahamnya pun susut 4,21%. Saham BMRI juga mencatatkan koreksi pada penutupan perdagangan hari ini sebesar 0,65% ke level Rp 4.600 per saham dan dalam sepekan telah susut 8,46%.
Tak berbeda, saham BBNI ditutup turun 1,46% ke level Rp 4.040 per saham. Adapun dalam sepekan sahamnya telah anjlok 5,16%. Berbeda halnya dengan saham BBCA yang ditutup menguat 0,29% ke level Rp 8.500 per saham, dan dalam sepekan sahamnya juga tampak naik 3,34%.
Baca Juga: Kredit Menganggur Perbankan Kian Menggunung
Dalam sepekan terakhir BBCA juga terlihat menjadi top gainers di antara bank-bank berkapitalisasi besar lain. Adapun top loser dicatatkan oleh BBNI.
Analis Infovesta Utama, Ekky Topan melihat, pada pekan depan RDG BI di proyeksikan masih akan menahan suku bunga acuan, jadi untuk saham perbankan diperkirakan trennya masih akan bergerak sideaway seperti saat ini.
Lebih lanjut Ekky menjelaskan, bahwa IHSG berada dalam fase konsolidasi dan berada di persimpangan untuk mengonfirmasi arah tren selanjutnya.
"Apabila indeks mampu menguat dan bertahan di atas level Rp 6.500, maka akan mengonfirmasi terjadinya rebound dan membuka peluang penguatan lanjutan menuju resistance di Rp 6.700," ujar Ekky kepada kontan.co.id, Kamis (17/4).
Sebaliknya, kata Ekky jika tekanan jual kembali mendorong indeks turun di bawah Rp 6.350, maka terdapat potensi kelanjutan tren penurunan menuju support berikutnya di Rp 6.100.
"Hal ini mengingat tingginya ketidakpastian di pasar, disarankan untuk wait and see sambil menunggu konfirmasi arah pergerakan indeks," katanya.
Tak berbeda, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila juga memproyeksikan BI masih akan mempertahankan suku bunga acuan.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Bank Digital Tumbuh Pesat Hingga Ratusan Persen
Hal ini disebut Indy karena arah suku bunga acuan bank sentral Amerika juga belum pasti. Sehingga, jika dipertahankan maka belum ada faktor signifikan untuk harga saham.
"Namun nanti bisa dipantau juga data loan growth yang bisa jadi sentimen untuk melihat kondisi perekonomian Indonesia & kinerja keuangan saham sehingga bisa menjadi pertimbangan investor domestik dan asing untuk masuk ke saham perbankan," terangnya.
Namun Indy menilai, untuk investasi jangka panjang, saham-saham perbankan ini menarik untuk dikoleksi karena secara fundamental juga masih baik dan ada momentum dividen juga
Ia pun merekomendasikan saham BMRI dengan target harga di Rp 6.100, BBRI Rp 5.000, dan BNGA Rp 1.900.
Selanjutnya: Kredit Menganggur Perbankan Kian Menggunung
Menarik Dibaca: Promo Burger King Ceria Hemat, Ada 4 Paket Bikin Kenyang Mulai Rp 25.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News